50 Transmigran Kabur

50 Transmigran Kabur

BENTENG, BE - Sebanyak 50 orang penghuni kawasan Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM) di Desa Talang Donok Kecamatan Bang Haji memilih kabur sebagai peserta transmigrasi. Mereka ini berasal dari berbagai kabupaten di Provinsi Jawa Tengah tersebut. Dari sebanyak 125 orang jumlah transmigran yang ada, saat ini hanya sekitar 75 orang saja yang aktif dan masih berdomisili di lokasi transmigrasi tersebut. Hal itu terjadi lantaran para transmigran tidak dapat bertahan hidup karena karena keterbatasan  fasilitas. \"Ada yang pulang ke daerah asal, merantau dan bekerja didaerah lain,\" ungkap Kepala Lingkungan  TSM, Cipto Supar pada BE kemarin. Cipto Supar sendiri masuk menjadi peserta TMS sekitar tahun 2008 lalu. Seharusnya, jika mendapatkan perhatian serius, pendudukan sudah maju seperti transmigran lainnya. Namun, dikarenakan banyak keterbatasan, hingga saat ini warga di TMS ini belum sejahtera dan masih hidup melarat. Banyak kekurangan fasi;itas yang diberikan pemerintah, seperti, lahan yang dijanjikan minimal seluas 2 hektar untuk satu kepala keluarga (KK). Namun, yang direalisasikan hanya seluas 1 hingga 1,5 hektar saja. Itupun dengan kondisi tebing yang curam. \"Kami harapkan ada kepedulian dari pemerintah untuk kemajuan di TSM ini,\" harapnya. Dijelaskannya, untuk bercocok tanam Karet dan Kelapa Sawit, transmigran tidak ada biaya untuk membeli bibit yang cukup mahal harganya. Sedangkan, untuk menyambung hidup saja uang yang mereka miliki sangat pas- pasan. Oleh sebab itu, warga hanya menanam tanaman  sayuran dan kopi saja. Selain itu memerlukan bantuan bibit, transmigran juga memerlukan bantuan pupuk bersubsidi, agar dapat mendongkrak hasil pertanian di TMS ini. \"Jika kreatif saja tidak didukungan dengan fasilitas tentunya juga sulit untuk berhasil,\" tandasnya. Ia menambahkan, masyarakat juga memerlukan adanya pelayanan kesehatan, seperti Puskemas pembantu, klinik atau sejenis untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Selain itu  dilokasi TMS juga belum ada jaringan listrik. Kondisinya, yang ada saat ini baru sebatas tiang listriknya saja. Belum ada kejelasan kapan pemasangan jaringan listriknya. \"Masih banyak warga kita belum mendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan lainnya dari pemerintah daerah,\" keluhnya. (111)         

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: