Warga Diusir Dengan Tembakan
TUBEI, BE - Guna menanggapi persoalan warga dengan pihak TNKS yang saat ini bergejolak, Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD) Kabupaten Lebong kembali mengundang para warga yang merasa haknya dirampas oleh TNKS pada Selasa (19/11) kemarin. Dalam hearing yang dilaksanakan sejak pukul 15.15 WIB hingga 18.30 WIB kemarin, terungkap jika warga pemilik kebun di Muara Bioa Putiak (Air Putih) Kecamatan Pinang Belapis sempat mendapat ‘teror’ dari petugas Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (BBTNKS). Bahkan dijelaskan salah satu warga, Wando (39) pada tanggal 14 Juni 2013 lalu, warga pemilik lahan kebun di kawasan Muara Bioa Putiak, dan dinyatakan masuk kedalam kawasan TNKS mendapatkan surat dari pihak TNKS. Isi surat tersebut yakni agar warga pemilik lahan kebun menghentikan segala macam bentuk aktivitas perkebunan. Parahnya lagi, warga sempat diminta untuk merobohkan pondok milik mereka sendiri. Merasa tak digubris, petugas dari BBTNKS sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk mengusir warga yang berkebun disana. \"Setelah teror yang dirasakan warga tersebut membuat trauma, sekarang malah pihak TNKS melakukan penanaman pohon dilahan perkebunan milik kami dan ini tidak bisa kami terima, sebab kami telah mengelola kebun itu sejak puluhan tahun jauh sebelum Undang-undang TNKS lahir,\" ungkap Wando. Menanggapi hal tersebut, perwakilan dari TNKS Yaskun, mengatakan bahwa kebijakan yang dilakukan oleh pihak TNKS agar warga yang mengelola lahan kebun menghentikan aktivitasnya. Disebabkan karena kewenangan dari pihak TNKS, sebagai petugas yang ditunjuk untuk menjaga kelestarian TNKS. Selain itu, tembakan peringatan yang diberikan, lebih sebagai bentuk peringatan. \"Saya yakin sekali, bahwa tidak ada maksud lain dari tembakan peringatan itu, itu cuma untuk mengusir warga,\" katanya. Sementara itu, Ketua DPRD Lebong Azman May Dolan SE disela-sela kegiatan hearing mengatakan bahwa hearing yang digelar bukan untuk menuding siapa yang salah dan siapa yang benar. Pihak-pihak terkait yang duduk bersama dalam hearing, kata dia, diharapkan dapat mencari solusi agar masyarakat tidak merasa menjadi korban atas kebijakan pemerintah. \"Yang diperjuangkan warga inikan berkaitan dengan hidup mereka. Bagaimana mereka bisa makan dan mencukupi kebutuhan keluarga. Jadi, kepada pihak-pihak terkait, terutama pihak dari TNKS dan BKSDA, agar bisa mencarikan solusi bagi masyarakat,\" ungkap Ketua DPRD Lebong.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: