Penduduk Tak Merata

Penduduk Tak Merata

BENGKULU, BE - Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Bengkulu, Dra Widati mengatakan penyebaran jumlah penduduk di wilayah Provinsi Bengkulu tidak merata.  Dimana pernyebaran penduduk banyak di wilayah Kota Bengkulu.  \"Masalah kependudukan di Indonesia termasuk di Provinsi Bengkulu, selain jumlah penduduk yang besar, adalah persebaran penduduk yang tidak merata, kesenjangan pembangunan antar wilayah merupakan salah satu penyebab terjadinya permasalahan persebaran penduduk, pusatnya masih di wilayah Kota Bengkulu sebagai mercusuar,\'\' katanya kepada wartawan. Dia mengatakan kecenderungannya adalah arus mobilitas atau perpindahan penduduk berasal dari daerah yang belum maju menuju ke daerah yang lebih maju. Di pihak lain, mobilitas penduduk semakin meningkat seiring dengan peningkatan sarana dan prasarana transportasi, komunikasi, industrialisasi, dan pertumbuhan ekonomi. \"Biasanya dari kabupaten-kabupaten dan faktor tersebut turut menjadi penentu arah, arus, dan volume mobilitas penduduk dari daerah-daerah padat penduduk, perkembangan ekonomi baru,\" tuturnya. Dia menjelaskan tidak meratanya pertumbuhan penduduk di beberapa kecamatan disebabkan minat pendatang yang masuk dengan tujuan mencari pekerjaan terfokus pada daerah yang memiliki lapangan kerja seperti Kota Bengkulu.  \"Berdasarkan pendataan kami dengan Migrasi Rtisen atau penduduk pada lima tahun terakhir mempunyai tempat tinggal yang berbeda. Hasil sensus penduduk tahun 2010 mencatat 80.677 jiwa penduduk atau sekitar 5,24 persen. Persentase tertinggi Kota Bengkulu 10,65 persen dan Kabupaten Mukomuko sebesar 7,28 persen sedang terendah Bengkulu Selatan 3,07 persen,\" katanya. Gubernur Bengkulu H. Junaidi Hamsyah, melalui  Staf ahli gubernur bidang hukum dan politik Fahri Bustaman mengatakan akibat dari persebaran penduduk yang tidak  merata membuat perekonomian di Bengkulu menjadi terkonsentrasi. \"Sehingga kalau masalah ini tidak diatasi akan menyebabkan kesejahteraan tidak merata,\" tutupnya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: