10.399 Warga Benteng Terserang Ispa

10.399 Warga Benteng Terserang Ispa

 BENTENG, BE - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), I Putu Sura Artika SKm mengungkapkan, jika sepanjang tahun 2013 ini, jenis penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit tertinggi yang melanda masyarakat di Kabupaten Benteng. Jumlahn penderita mencapai sebanyak 10.399 orang. Data itu, terhitung sejak bulan Januari hingga Oktober 2013 yang tersebar di 20 Puskesmas se-Benteng. Salah-satu penyebab ISPA itu, dikarenakan debu yang ditimbulkan dari mobil truk angkutan batubara yang melintas di Bumi Gunung Bungkuk ini. \"Jumlah penderita ISPA ini lebih tinggi dari tahun 2012 lalu yang  yang hanya berjumlah di bawah angka 10.000-an,\" ungkapnya. Menurut Artika, langkah untuk pengendalian penyakit yang mendominasi penyakit tebesar di Bumi Maroba Kita Maju ini dengan berkoordinasi dengan perusahaan - perusahaan pertambangan dan perkebunan untuk mencarikan solusi atas persoalan ini. Seperti dengan mengandeng masyarakat sekitar yang menimbulkan potensi debu untuk melakukan penyiraman secara berkala melalui program CSR. Sehingga dapat ditekan secara optimal. Pada umumnya penderita penyakit ISPA ini adalah warga yang terdapat di sepanjang jalan  di lintas truk -truk tersebut. \"Penyakit ISPA ini harus kita tekan secara optimal dengan beberapa cara,\" terangnya. Dijelaskan Artika, langkah lain untuk mengantisipasi penyakit ISPA itu dengan menganjurkan masyarakat yang berpotensi terserang ISPA untuk mengenakan masker sehingga debu tidak dihirup oleh hidung dan mulut. Alternatif-alternatif ini yang akan disampaikan kepada Pemda dalam mengatasi penyakit tebesar ini sepanjang tahun ganjil ini. \"Harapan kita tahun 2014 penyakit ISPA ini dapat ditekan,\" harapnya. Ia menambahkan, di urutan nomor dua untuk 10 terbesar penyakit tertinggi adalah, malaria klinis, radang sendi, gastritis, diare, tekanan darah tinggi, febris, kulit alergi, kulit infeksi dan gangguan gigi. Data berdasarkan sistem pencatatan dan pelaporan secara online dari seluruh masyarakat. Sehingga, dapat diakses dimana saja. 10 penyakit tertinggi ini akan menjadi proritas bagi pihaknya untuk melakukan pencegahan di tahun akan datang. \"Data ini akurat dan valid,\" pungkasnya. (111)            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: