Arbitrase, Solusi Penyelesaian Sengketa di Industri Keuangan
JAKARTA, BE – Perlindungan konsumen di Tanah Air memang masih jauh asap dari api, tak terkecuali dalam industri keuangan. Tidak jarang konsumen atau nasabah dirugikan dalam upaya penyelesaian sengketa, yang prosesnya seringkali berjalan lamban dan berbelit-belit. Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Erman Rajagukguk mengatakan, lazimnya sengketa yang mungkin terjadi antara konsumen di sektor jasa keuangan dapat dilakukan di pengadilan melalui gugatan perdata dan penyelesaian sengketa di luar pengadilan seperti negosiasi, mediasi, konsiliasi atau arbitrase.
“Hanya saja negosiasi dapat mengalami kegagalan. Begitu juga mediasi yang didampingi oleh seorang mediator, atau konsiliasi yang diperantarai konsiliator,” tukasnya dalam Seminar Nasional Penyelesaian Sengketa di Sektor Jasa Keuangan di Jakarta, Kamis, 7 November 2013.
Ia menjelaskan, keberhasilan negosiasi, mediasi, konsiliasi amat banyak tergantung kepada para pihak yang bersengketa, yaitu apakah mereka benar-benar bermaksud menyelesaikan sengketa. Berlainan dengan penyelesaian sengketa melalui arbitrase, di mana penyelesaian sengketa dengan cara uni amat bergantung kepada arbitrator atau dewan arbitrator yang telah disepakati oleh para pihak yang bersengketa.
Penyelesaian sengketa melalui arbitrase, lanjut Erman, bila Dewan Arbitrase gagal untuk mencapai keputusan menurut Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, sengketa kemudian diselesaikan melalui pengadilan.
“Namun, menurut saya, penyelesaian sengketa melalui arbitrase tidak mungkin gagal karena putusan arbitrase bila tidak tercapai dengan jalan musyawarah, maka putusan diambil melalui pemungutan suara atau voting. Oleh karena itu anggota-anggota Dewan Arbitrase harus berjumlah ganjil,” tandasnya.
Khusus untuk sektor jasa keuangan, imbuh Erman, masih berdasarkan UU Perlindungan Konsumen, penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang terkait arbitrase bisa dilakukan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) untuk industri perbankan, lewat Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) untuk pasar modal, pun melalui Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) untuk asuransi. (ibn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: