Dewan Minta Dikbud Ganti Kepsek SMPN 2
BENTENG, BE - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Nazir Jahilyah, S.Sos meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) bertindak tegas menindak kepala sekolah yang tidak disiplin. Terutama kepala sekolah yang mengabaikan tugasnya, membolos tidak masuk kerja dalam waktu yang lama. Hingga membuat siswa tidak menerima pelajaran sebagaimana mestinya. Sebagaimana kondisi yang terjadi di SMPN 2 Karang Tinggi. Sang Kepala sekolah, Rasid tidak pernah masuk kantor.
Terlebih sang Kepsek ini juga sebagai guru Agama, sehingga penyelenggaran pendidikan sekolah tersebut, menjadi asal -asalan saja. \"Kita minta Dinas Dikbud ini tegas dalam memberikan sanksi kepada Kepsek dan guru yang tidak disiplin, sehingga kedisiplinannya dapat dikedepankan,\" ungkapnya.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh Kepala Dinas Dikbud dalam menekankan kedisiplinan Kepsek dan guru yang malas tersebut. Seperti, memutasikan kepsek dan guru malas tersebut. Diberikan sanksi baik secara tertulis maupun non tertulis sesuai dengan peraturan yang ada. Jika memang mendesak, sebaik Dinas Dikbud menunjuk pelaksana tugas, pejabat sementara dan lainnya.
Patokannya dapat menjalankan roda sekolahan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang ada. \" Jika siswa yang tidak displin masih biasa dan kita terima, namun jika guru serta Kepseknya yang malas ini luar biasa,\" tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikbud Benteng, Samsuri Anif,S.Pd didampingi Kabid Dikdas, Sugeng Priyanto, SH menjelaskan sudah mendatangi sekolah yang dimaksud tersebut.
Selain itu, Dikbud juga telah memasukan nama kepsek SMPN 2 Karang Tinggi itu dalam daftar mutasi. Kemudian, membuat Kepsek untuk menananda tangan surat pernyataan diatas materai agar tidak mengulangi perbuatannya yang sama. \"Kita sudah mengecek ke sekolah langsung, dan sudah kita atasi,\" terangnya.
Untuk persoalan, sambungnya Kepsek SMPN 2 Karang Tinggi, Dikbud sudah mengetahui alasan karena kepsek yang sekaligus guru agama itu jarang masuk kantor. Hal itu terjadi karena Sang Kepsek menderita sakit tua. Sehingga, sudah tidak bisa untuk dipaksakan lagi.
Solusinya, Dikbud menunjuk dan mencari Kepsek pengganti, yang mampu menjalankan roda kepemimpinan di sekolah tersebut, sehingga, proses belajar dan mengajar disekolah itu dapat terlaksana dengan baik. \"Memang alasannya, masuk diakal karena menderita sakit tua,\" jelasnya. Sementara Kepala Sekolah SMPN 2, Rasid sendiri belum berhasil dikonfirmasi terkait hal ini. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: