BPBD Keluarkan Peringatan Badai

BPBD Keluarkan Peringatan Badai

BENGKULU, BE - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Ir Kolendri mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat peringatan kepada pemerintah  kabupaten/kota termasuk SKPD tentang perkiraan cuaca dari Badan Meteorlogi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pulau Baai Bengkulu, bahwa akan terjadi angin kencang  disertai badai hingga 35 Knots pada Minggu (29/9).  \"Sebelum kejadian badai besar itu sehari sebelumnya kita sudah mengeluarkan surat peringatan yang dilansir oleh BMKG bahwa akan terjadi badai besar, tapi bukan angin  puting beliung seperti yang diberitakan berbagai media,\" ujar Kolendri. Menurut Kolendri kejadian yang memporak porandakan panggung juri acara Raflesia Beach Festival bukan puting beliung sebab kecepatan angin masih dibawa 40 knots dan  tidak membentuk pusaran.  Angin kencang seperti itu biasa terjadi di daerah sekitar pesisir pantai apabila terjadi gelombang besar.  Apalagi sehari sebelumnya sudah ada  tanda-tanda alam seperti suasana panas yang sangat menyengat dan tanpa ada angin. \"Hari ini kita juga masih mengeluarkan warning dari BMKG dan akan kita teruskan, sehari sebelumnya kan sudah ada tanda-tanda lama, kenapa panasnya sampai menyengat  dan ada cuaca yang tidak beres,\" katanya. Sementara itu untuk menghadapi terjadinya bencana alam seperti kebanjiran, tanah longsor, gempa bumi dan sebagainya, BPBD sudah menyiapkan peralatan mobil komando, rescue  dan logistik untuk membackup pemerintah daerah.  Sebab yang harus berada di barisan terdepan adalah peemrintah daerah, jika bencananya menimpa dua kabupaten, maka menjadi  tanggung jawab provinsi. \"BPBD memang harus turun langsung, kalau pasukan rescue dari BNPB itu  maksimal 6 jam mereka harus sudah sampai di lokasi bencana, makanya sering kali mengunakan  helikopter itu sudah merupakan standar penanggulangan bencana nasional,\" katanya. Setiap turun ke lokasi bencana BPBD bersama Dinas Sosial membawa peralatan yang dibutuhkan seperti bahan makanan cepat saji, tenda, selimut, air bersih dan alat evakuasi berupa kantong, mobil ambulan dan sebagainya.  Khusus daerah yang rutin mengalami kebanjiran seperti di Kelurahan Tanjung Agung, Tanjung Jaya, Semarang dan  Surabaya BPBD sudah mengusulkan ke BNPB meminta 2 perahu polyetilend perahu karet yang tidak bisa ditembus oleh kawat, beling dan sebagainya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: