Tersangka Perampasan Ditembak
BENGKULU, BE - Sepak terjang pelaku kejahatan perampasan motor menggunakan senjata tajam Js alias Jhon Badai (23) warga Bumi Ayu Kecamatan Selebar akhirnya terhenti. Penjahat yang telah banyak merampas motor dan melukai warga dengan pedang ini telah berhasil dibekuk oleh tim Buser (Buru sergap) Polres Bengkulu. Tersangka ditangkap kemarin siang (24/9) sekitar pukul 11.00 WIB. Js berhasil ditangkap polisi setelah dilumpuhkan dengan timah panas, kakinya ditembak dengan 2 peluru oleh polisi. \"Tersangka ditangkap oleh anggota Seluma dan Opsnal. Begitu mendapat informasi, kita langsung kontak Polres Seluma, Polres Bengkulu Selatan dan Kaur untuk melakukan razia. Hasilnya tersangka berhasil ditangkap di Seluma,\" jelas Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Citra Akbar ST SIK kemarin. Saat penangkapan berlangsung Js sedang menaiki Bus Sriwijaya. Ia bersama pacarnya. Mereka ingin melarikan diri ke Provinsi Lampung. Tersangka berhasil ditangka setelah bus yang ditumpanginya dicegat anggota Polres Seluma, yang malakukan razia di depan Mapolres Seluma. Dijelaskan Kasat, ketika ditangkap anggota polisi, tersangka yang sudah menjadi daftar pencarian orang (DPO) Polres Bengkulu itu melawan. Sempat terjadi perkelahian antara tersangka dengan anggota polisi. Anggota polisi yang sudah terlatih dengan sigap berhasil melumpuhkan tersangka. Polisi menghadiahkan 2 timah panas ke kaki tersangka. Peluru dari pistol polisi itu tepat bersarang dikaki kanan tersangka. \'\'Untuk kasusnya, masih dilakukan pengembangan. Dugaan sementara tersangaka pelaku Curas motor yang sering beraksi di Kota Bengkulu selama ini,\" terang Kasat. Kasat mengungkapkan, penangkapan tersangka JB pengembangan dari pengakuan tersangka Ef, yang berhasil diringkus terlebih dahulu. Pengakuan tersangka sementara ini, ia baru terlibat 2 kasus perampasan sepeda motor. Yaitu dikawasan Air Sebakulu, dan kawasan Simpang Skip Kota Bengkulu. \"Tersangka ini setiap kali beraksi merampas motor warga, selalu menggunakan senjata tajam jenis pedang,\" ungkap Kasat. Selain terliat Curanmor bersenjata, tersangka juga merupakan residivis kasus pembobolan rumah. Tersangka diduga pernah terlibat kasus perampokkan yang menewaskan seorang pemuda di Jalan menuju Komplek Eks lokalisasi Pulau Baai beberapa waktu lalu. \"Perkara ini masih dalam pengembangan, untuk dugaan bisa saja. Namun hal tersebut belum dapat dipastikan, kita lihat nanti hasil penyidikkannya,\" tutup Kasat. Pemeras dan Penujah Dibekuk Disisi lain, DS (18) salah seorang anggota komplotan preman, yang sering memalak atau memeras warga kota Bengkulu juga berhasil ditangkap Polsek Gading Cempaka. Penangkapan DS ini berawal dari ulahnya memeras korban Riki (16), warga Muhajirin Kota Bengkulu. Tersangka juga telah menujah Riki dengan sebilah pisau. Pemerasan itu berlangsung Senin Siang (23/9) di depan SMPN Bengkulu. Kini korban Riki hingga kemarin masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit Raflesia Bengkulu. \"Setelah mendapat laporan adanya penganiayaan menggunakan senjata tajam terhadap korban, kami langsung mengejar pelaku. Tersangka berhasil di bekuk malam tadi di kediamannya,\" kata Kapolres Bengkulu, AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH, melalui Kapolsek Gading Cempaka, AKP Mayndra Eka Wardhana SH SIk, kemarin. Menurut Mayndra, Selain mengamankan pelaku, polisi juga berhasil mengamankan senjata tajam jenis pisau yang digunakan pelaku untuk menusuk korban Riki, hingga membuat ususnya terburai. DS merupakan salah satu anggota komplotan preman yang suka memeras di beberapa tempat, seperti di Taman Remaja, Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Panorama dan beberapa tempat lainnya. Akibat perbuatannya, pelaku DS terancam lama mendekam di penjara. Ia dinyatakan melanggar pasal 351, dengan ancaman penjara selama 7 tahun. Tersangka DS mengakui penujahan yang dilakukannya di depan SMPN 6 Senin Siang terhadap Riki tersebut. Peristiwa berdarah itu terjadi saat Ds meminta uang kepada teman Riki, untuk membeli pil dextro di pasar Minggu. Namun permintaan pelaku tidak digubris teman Riki tersebut. Alasannya teman korban hanya memiliki uang Rp 5 ribu. Karena keinginannya tak dituruti, pelaku DS pun mengancam memukul korban. Namun tindakan tersebut mendapat perlawanan dari Riki. Akhirnya terjadi perkelahian antara korban dan tersangka. \'\'Pas dia mau memukul kepala saya, saya langsung mencabut pisau dan menujah perut korban hingga 3 kali,\" aku DS di depan penyidik, kemarin. Selama inu DS juga sering menghisap lem dan mengkonsumsi pil dextro. Karena tidak memiliki uang untuk membelinya, pelaku pun sering memeras korbannya dengan menggunakan senjata tajam. \"Saya pengangguran, cuma sekolah sampai kelas 5 SD. Orang tua saya bekerja sebagai petani,\" ucapnya. (320/400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: