Aura Kasih Kebut-kebutan Siang Hari

Aura Kasih Kebut-kebutan Siang Hari

AURA Kasih diam-diam memiliki hobi memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi. Biasanya, saat menunggangi mobil sport, speedometernya tak pernah kurang dari 100 kilometer per jam.

Perempuan kelahiran Bandung, 23 Februari 1988 itu mengaku hanya melakukannya pada siang hari. Saat keadaan sekitar terlihat jelas, sehingga dia bisa mengontrol laju kendaraannya.

Sementara pada malam hari, saat sebagian jalanan ibu kota lenggang, Aura justru takut berkendara dengan kecepatan tinggi. Menurutnya, kebut-kebutan pada malam hari lebih beresiko ketimbang siang hari.

”Kadang kalau malam kan suka ngantuk, makanya aku nggak berani malam-malam bawa mobil dengan kecepatan tinggi,” ungkapnya. Jangankan kebut-kebutan, menyetir sendiri pada malam hari pun Aura enggan.

Jadi, dia hampir selalu diantar jemput supir kalau bepergian malam hari. Bintang film Asmara Dua Diana itu tidak mau ambil resiko dengan membawa mobil sendiri, karena biasanya kalau sudah malam dia mudah terlelap akibat kecapekan. ”Soalnya kan kalau habis syuting pasti capek ya,” katanya.

Rasa lelah setelah seharian syuting, tambah Aura, bukan hanya membuatnya mudah terlelap. Tetapi dia pun mengaku sulit berkonsentrasi karena yang ada di otaknya hanya nyamannya kamar dengan kasur empuknya. ”Kalau pakai driver kan lebih aman,” tegasnya.

Belakangan ini, hampir setiap hari Aura diantar sopir. Maklum, banyak pekerjaan yang harus diselesaikannya. Terlebih, saat ini dia tengah terlibat syuting sinetron kejar tayang. Karenanya, kemana-mana dia memilih duduk manis di belakang sopir. ”Kalau bawa mobil sendiri kan sangat terasa sekali capeknya,” ucap Aura.

Pelantun Mari Bercinta itu menambahkan, dalam menunggangi kendaraan harus memiliki skill yang mumpuni. Itu yang membuat beberapa pengendara tetap aman meski memacu kendaraannya dipacu dengan kecepatan tinggi. ”Berarti skill-nya kan bagus, mampu mengendarai mobil dengan baik,” tuturnya.

Lalu, bagaimana dengan Dul? Anak bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty yang baru berusia 13 tahun itu mengalami kecelakaan Minggu (8/9) dan menyebabkan tujuh orang meninggal. Menurutnya, usia bukan masalah. ”Sebenarnya nggak masalah kok. Banyak pembalap yang masih di bawah umur. Mereka kan punya skill,” terangnya.

Dia menduga Dul kelelahan sehingga lepas kontrol dan akhirnya mengalami kecelakaan di ruas tol Jagorawi usai mengantar pacarnya ke Bogor. ”Mungkin, ya karena stamina, capek kan. Mungkin, karena dia ngantuk. Kejadiannya kan malam, apalagi anak sekecil dia yang bawa,” pungkasnya. (dny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: