Parkir RSUD RSMY Disorot

Parkir RSUD RSMY Disorot

BENGKULU, BE - Sistem pengelolaan parkir di RSUD M Yunus mendapat sorotan sejumlah pihak. Sejumlah masyarakat mengeluhkan adanya pungutan secara berulang-ulang terhadap keluarga pasien. Bahkan, tarif yang dikenakan dinilai cenderung mencekik leher pasien. \"Memang sudah banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Terkait tarif yang dikenakan terhadap pasien sangat membebani, karena dipungut berulang-ulang,\" kata Anggota Komisi IV DPRD Provinsi H Ihsan Nahromi, LC, Selasa (10/9). Dia mengatakan, meminta pihak RSUD M Yunus untuk merubah sistem parkir di rumah sakit daerah itu. Sistem parkir yang masih menggunakan sistem tradisional, diminta menggunakan sistem komputerisasi agar lebih jelas pengelolaannya. \"Sekarang sudah zaman teknologi. Kok parkir masih sistem tradisional, harusnya sudah komputerisasi seperti di Mega Mall dan Bengkulen Mall,\" kata politisi PPP ini. Dia mengatakan, dengan sistem tradisional pengelolaan parkir rawan kebocoran. Sehingga, pendapatan parkir yang dipungut dari keluarga pasien tersebut tidak jelas. \"Sistem manual atau tradisional itu rawan penyelewengan. Sehingga PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang disetor ke rumah sakit rawan bocor,\" tegasnya. Bahkan, data berapa jumlah kendaraan yang diparkir di halaman rumah sakit tersebut tidak jelas. Karena pihak pengelola parkir tidak pernah mencatat. Terlebih lagi, tidak ada jaminan dari pengelola perkir untuk mengganti kendaraan yang hilang. \"Sekarang ini sudah ada aturannya, jika kendaraan sedang di parkir hilang, apakah ada jaminan pengelola parkir mengganti?\" tanyanya. Dia mengatakan, yang lebih menyedihkan lagi pungutan secara berulang-ulang kepada keluarga pasien yang menginap.  Banyak laporan masyarakat mengeluhkan biaya parkir berulang-ulang tersebut. Nilai tarifnya kendaraan yang menginap juga dinilai membebani. \"Seharusnya, cukup sekali saja keluarga pasien untuk membayar parkir. Dan biayanya yang dimahalkan, jangan memanfaatkan orang yang sedang kesulitan,\" katanya. Ihsan mengatakan, dia meminta keluarga pasien yang menginap dibebaskan dari biaya parkir. Karena hal tersebut sangat membebani. \"Mereka bisa keluar masuk cari obat, cari makan. Kalau terus dipungut parkir, ya lumayan juga pengeluarannya, kasian kan,\" katanya. Sebagaimana dikeluhkan AM, melalui grup akun facebook Gagasan Membangun Bengkulu, terkait sistem pengelolaan parkir di RSUD.  \"Siang bayar malam bayar. Sekali bayar 5 ribu rupiah untuk motor, 10 ribu rupiah untuk mobil. Jadi jika jadi pasien rawat inap, bawa mobil harus bayar 20 ribu per hari, motor 10 ribu perhari,\" keluhnya. Dia mengatakan, pasien seharusnya diberikan kebebasan biaya parkir untuk satu kendaraan operasional. \"Manola ngijokan orang sakit, ditambah pulo parkir yang gilo-giloan, nak mati nian. Camano ko Pak Gub, Wagub atau siapolah yg berkuaso atas RSUD korup ko? Diijo jugolah hal kecik tu tapi besak kalo untuk kami rakyat kecik ni. Ujung-ujungnyo belago kek tukang parkir betato banyak ko,\" tulisnya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: