Keluarga Pasien Abaikan Perbup

Keluarga Pasien  Abaikan Perbup

\"\"CURUP, BE - Sekitar pukul 20.00 WIB, gedung lantai dua RSUD Curup sudah ramai dengan kunjungan keluarga pasien.  Di teras di luar ruang kebinanan, keluarga pasien terlihat sudah sibuk membentang tikar, karpet untuk tempat duduk.  Banyaknya kunjugan keluarga pasien membuat tempat duduk yang disediakan pihak rumah sakit tidak mampu menampung semua pengunjung.

Tapi mirisnya, keluarga pasien tampak tidak perduli dengan larangan merokok yang cukup banyak tertempel di dinding-dinding gedung rumah sakit.  Bahkan larangan merokok berdasarkan Peraturan Bupati nomor 20 tahun 2007 tentang larangan merokok di tempat umum tidak lagi membuat keluarga pasien mematuhinya.

Hampir setiap sudut keluarga pasien khususnya kaum laki-laki gencar merokok dan tentunya menyebabkan asap rokok mengepul dimana-mana.  Bahkan karena asiknya mengobrol sambil merokok, keluarga pasien itu tidak sadar sudah membuat ruangan yang seharusnya bebas dari asap rokok sudah memedihkan mata. \"Merokok pak,\" kata salah seorang keluarga pasien kepada salah seorang rekannya.

\"Tidak, dilarang ngudut (merokok) di sini, tengok ado merk di larang merokok, tuh,\" jawab keluarga pasien yang lain. \"Idak apo weh, kito yang punyo rumah sakit koh,\" jawab pengunjung rumah sakit yang tidak peduli pentingnya rumah sakit bebas dari asap rokok itu, sambil terus menghisap rokok di ujung jarinya dengan santai.

Kondisi itu dikeluhkan keluarga pasien yang lain, pasalnya asap rokok sudah masuk ke ruang pasien yang tengah dirawat.  \"Bisa pindah dak keluarga kami ini dek? Asap rokok banyak nian,\" kata Wati (39) menyampaikan permintaan kepada perawat rumah sakit, agar adiknya yang baru menjalani operasi melahirkan bebas dari asap rokok.

\"Tidak bisa bu, adik ibu ini dirawat lewat Jampersal, jadi dirawat di ruang kebidanan ini,\" jawab petugas rumah sakit itu. Beberapa petugas RSUD Curup menerangkan, Satpam rumah sakit sudah beberapa kali melarang keluarga pasien agar tidak merokok di kawasan rumah sakit.  Namun hal itu tidak didengarkan oleh keluarga pasien yang datang untuk menjenguk keluarga mereka yang sakit. \"Pernah Satpam malah diajak belago oleh keluarga pasien, karena menolak larangan merokok.  Mungkin karena itu tidak di tegur lagi,\" kata Filma (29) salah seorang petugas rumah sakit ditemui wartawan.

Pengelola kebersihan RSUD Curup Fredi Afrizon dikonfirmasi wartawan, membenarkan aktivitas merokok yang sangat bebas dilakukan keluarga pasien di gedung rumah sakit khususnya teras luar ruang kebidanan dan ICU. \"Hampir setiap pagi patugas kami menemukan ratusan puntung rokok berbagai merk yang di buang sembarangan,\" terangnya.

Kondisi tersebut, kata Fredi, membuat rumah sakit selalu kotor sedangkan pihaknya tidak bisa melarang kaluarga pasien untuk datang ke rumah sakit atau merokok di kawasan rumah sakit. \"Kami sangat berharap pengunjung bisa peduli dan menghormati orang lain. Asap dan puntung rokok bukan hanya menganggu orang lain tapi buat kotor,\" sesalnya. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: