Indeks Tertekan Depresiasi Rupiah

Indeks Tertekan Depresiasi Rupiah

JAKARTA - Setelah sempat menguat pada awal sesi perdagangan, indeks harga saham gabungan (IHSG) dihujani aksi ambil untung jelang penutupan perdagangan. IHSG Rabu (24/7) terpangkas 49,06 poin (1,03 persen) ke level 4.718,10. Sementara indeks gabungan 45 saham terlikuid (LQ45) ikut melemah sebesar 9,56 poin (1,2 persen) ke posisi 789.35.

Head of Research Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG nampak tak kuasa menahan aksi jual para pelaku pasar terutama investor lokal. Hal ini tampak dari total aksi jual investor lokal yang mencapai Rp 3,1 triliun dan mencetak jual bersih atau net sell Rp 86 miliar. Sebaliknya, investor asing masih mengakumulasi saham, dan mencatatkan net buy atau beli bersih sebesar Rp 85.6 miliar.

\"Mau tidak mau, investor khususnya domestik menilai laju nilai tukar rupiah makin terpersok dalam. Sehingga memberikan ekspektasi adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate),\" ungkapnya.

Tak pelak, keseluruhan saham sektoral memerah. Pelemahan dipimpin sektor properti dengan penurunan 1,72 persen. Kemudian diikuti sektor agrikultur dan aneka industri yang masing-masing merosot 1,54 persen dan 1,49 persen. Perdagangan berlangsung sepi, dengan total frekuensi 133.027 kali transaksi, pada volume 3,56 miliar lembar saham senilai Rp 4,77 triliun. Saham-saham banyak dijual antara lain ASII, TLKM, PGAS, INDF, dan KLBF.

Reza memproyeksi, pada perdagangan Kamis (25/7), IHSG bakal bergerak di kisaran support 4.658-4.686 dan resistance 4.748-4.789. Grafis MACD tampak naik terbatas dengan histogram positif yang mendatar. \"Meski pola yang terbentuk mengindikasikan pelemahan, namun diharapkan data-data di Eropa mampu memberikan angin positif,\" jelasnya.

Head of Research Universal Broker Satrio Utomo memaparkan, dalam penurunan IHSG kemarin, terdapat indikasi forced sell yang bisa terjadi pada fund lokal, asing, atau bahkan pemain besar. \"IHSG ditutup di atas batas bawah dari kisaran gap 4.715-4.724. Dari bursa regional juga mash positif, seperti Hang Seng yang ditutup naik, dan Dow Jones yang masih positif,\" terangnya. (gal/sof)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: