16 Kepala Sekolah Dicopot
KEPAHIANG, BE - Perombakan besar-besaran dilakukan Pemkab Kepahiang di lingkungan sekolah. Setidaknya ada 16 kepala sekolah (Kepsek) yang dicopot jabatannya. Diantaranya 14 Kepsek menjadi guru biasa, dan 2 lainnya menjadi pengawas sekolah. Mutasi Kepsek dan guru yang dilakukan kemarin pukul 09.00 WIB di Aula SMPN 1 Kepahiang itu dipimpin langsung Bupati Kepahiang Drs H Bando Amin C Kader MM. Dalama kesempatan itu bupati menegaskan mutasi itu bukanlah sebuah hukuman dan merupakan sesuatu yang biasa dalam organisasi. \"Mutasi bukanlah sebuah hukuman, hanya saja mutasi adalah sebuah wadah untuk penyegaran saja dan ini biasa dilakukan,\" ujar Bando saat memberikan sambutan, kemarin. Dikatakannya, saat ini jabatan kepala sekolah pada umumnya terlalu lama dipegang oleh seorang guru sehingga terkadang oknum guru tersebut lupa akan fungsi dan perannya di sekolah. \"Sebenarnya kita ingin ada kelebihan dari Kepsek dan guru saat ini. Tetapi apa hal tersebut diabaikan. Seperti instruksi kita agar sekolah libatkan siswa sambut Piala Adipura beberapa saat yang lalu. Tapi buktinya tidak ada. Padahal sudah kita diintruksikan,\" jelas Bando. Ditambahkannya juga, soal masalah pungutan gaji 13 guru yang besaranya Rp 150 perorang juga banyak yang protes dan berkoar-koar. Menurutnya, padahal pungutan tersebut jelas untuk biaya pembangunan gedung PGRI tetapi tetap saja tidak didukung oleh kalangan guru. \"Kita tidak ingin guru itu harus setor muka, menjilat tetapi yang kita inginkan guru atau kepsek yang loyal dan memiliki kreativitas dan inovasi demi pembangunan di sekolah dan di Kepahiang saat ini,\" tandas Bando.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: