Sapi Terserang Ngorok

Sapi Terserang Ngorok

KOTA BINTUHAN, BE- Endemis penyakit sapi ngorok kembali bermunculan. Kemarin Tim Kesehatan Hewan menemukan beberapa ekor sapi ngorok. \"Sepanjang bulan Mei- Juli ini sudah 57 kasus hewan mati di Kabupaten Kaur, dan paling banyak sapi, hal ini lantaran faktor makanan dan juga peralihan musim,\" ujar Kadis Pertanian Asmawan SSos melalui Kasi Kesehatan Hewan dr Rahmad Fajar, kemarin. Diketahui, sapi ngorok ditemukan sekitar 10 ekor berasal dari Dusun Kulek Sialang, Desa Muara Dua dan Desa Tri Jawa kecamatan Nasal. Laku Kaur Utara, Tanjung Kemuning dan Padag Guci Hilir. Awalnya banyak warga menduga penyakit ini biasanya saja, namun setelah belum bisa mengatasinya, langsung melaporkan kepada pihak kesehatan hewan. Setelah ada laporan tim kesehatan hewan langsung menuju lokasi setelah dicek oleh tim kesehatan hewan bahwa penyakit tersebut diketahui sapi ngorok. \"Jika hasil laporan masyarakat sapi mati mendadak, akibat masuk angin biasa ternyata setelah dilakukan pemeriksaan ternyata penyakit sapi ngorok,\" jelasnya. Kemudian itu, Rahmad, saat diteliti bahwa hewan tersebut mati lantaran faktor makanan dari rumput-rumputan yang sudah terserang cacing. Saat dilakukan pengecekan banyak rumputan yang sudah layu, kemudian juga penyakit ini berasal dari ternak dari luar yang dijual sehingga sebelumnya sudah ada penyakit. \"Kita sudah memberikan vaksin untuk kandang dan juga hewan lainya, sehingga tidak ada penularan lagi, Sedangkan hewan yang sudah mati langsung dikubur,\" jelasnya. Dijelaskanya, penyakit sapi ngorok yang diakibatkan oleh bakteri rata-rata penyakit tersebut menyerang pada musim pergantian baik hujan dan kemarau, namun kebanyakan musim hujan. Kemudian juga keadaan kandang yang lembab menyebabkan perkembangan virus makin cepat. Disamping itu juga masyarakat pada saat musim hujan hewan justru dikeluarkan dari pada di kandangkan. \"Pihaknya melakukan langkah pencegahan dengan memberikan vaksinasi, serta diharapkan pemilik ternak untuk membersihkan kandang sehingga virus tidak berkembang,\" harapnya.(823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: