Sopir Angdes Kembali Datangi DPRD

Sopir Angdes Kembali Datangi DPRD

LEBONG UTARA, BE - Sebagai tindak lanjut dari aksi puluhan para sopir angkutan umum di Lebong pada Sabtu (22/6) lalu yang mendatangi kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Perhubungan Kabupaten Lebong dalam hal menuntut kenaikan tarif angkutan umum. Rencananya pada Senin (24/6) hari ini para sopir angkutan tersebut bersama Organda kembali akan mendatangi Dinas Perhubungan tersebut. Bahkan setelah dari Dinas Perhubungan, pihaknya langsung akan melakukan hearing ke kantor DPRD Kabupaten Lebong. Sekretaris Organda Lebong, Al Godi Sumarjan kepada wartawan mengatakan, pihaknya bersama sopir angkutan umum, hari ini akan kembali mendatangi kantor Dishub dan dewan untuk menyampaikan tuntutan kenaikan tarif angkutan setelah adanya kenaikan BBM tersebut. \"Tapi kita datang tidak sebanyak kemarin (Sabtu, red) sampai puluhan sopir angkot. Mungkin yang datang nanti perwakilan sekitar 10 sopir angkot. Tuntutan kita ya kenaikan tarif angkutan itulah, dan kita berharap agar secepatnya dibuat perda kenaikan tarif oleh Pemerintah Daerah Lebong,\" kata Algodi. Dikatakannya, saat ini pihak Organda telah mengeluarkan tarif sementara kepada sopir angkutan umum untuk beberapa rute. Hal tersebut dilakukan agar tidak adanya gejolak dimasyarakat mengenai kenaikan tarif tersebut. Untuk tarif Muara Aman - Tes saat ini menjadi Rp 9 ribu, Muara Aman- Ujung Tanjung sampai Talang Kerinci Rp 6 ribu, Muara Aman - Curup menjadi Rp 30 ribu, Muara Aman - Bengkulu menjadi Rp 60 ribu. \"Tarif yang kita buat ini hanya sementara, setelah perda tarif angkutan keluar maka tarif sementara tidak digunakan lagi,\" katanya. Selain itu, Iwan salah satu sopir angkutan dari Muara Aman -Tes mengatakan jika dalam hal pertemuan antara pihaknya bersama Pemda tidak menemukan hasil maka para sopir angkutan di Lebong ini akan melakukan mogok kerja. \"Kita lihat saja nanti, kalau tidak ada kesepakatan, kita akan mogok nambang atau mogok kerja,\" ungkapnya. Penumpang terlantar Selain itu, berdasarkan pantauan wartawan pada Sabtu (22/6) lalu, akibat puluhan sopir angkutan umum melakukan aksi ke depan kantor Dinas Pariwisata Kebudayaan dan Perhubungan. Terlihat beberapa penumpang termasuk pelajar terlantar. Hal tersebut akibat para sopir menurunkan penumpang tersebut di jalan dan sopir memilih untuk bergabung melakukan aksi di depan kantor Dinas Perhubungan tersebut. \"Terpaksa kita jalan kaki kepasarnya, tadi diturunkan di depan Bank Bengkulu (dijalan,red). Lumayan jauh juga kita jalan ke pasar. Soalnya tidak ada ankot yang narik penumpang,\" keluh Reni (16) salah satu pelajar SMA di Lebong.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: