Ketua PGRI Ikut Pilrek Unib

Ketua PGRI Ikut Pilrek Unib

BENGKULU, BE - Bursa pencalonan pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Bengkulu kian ramai. Setelah dihari perdana llau ada 4 bakal calon (Balon mengambil formulir. Dihari kedua kemarin, ada dua nama lagi Balon yang mengambil formulir pendaftaran. Kedua orang tersebut yakni, Dr Panji Suminar MA dan Ketua PGRI Provinsi Bengkulu Prof Sudarwan Danim. Keputusan Sudarwan untuk ikut dalam Pilrek Unib, semakin meramaikan persaingan para Balon rektor. Mengingat sebelumnya Ketua Panitia Pilrek yang juga Rektor Universitas Dehasen (Unived), Prof Ir Sigit Nugroho MSc PhD turut ambil bagian dalam bursa pencalonan. Mereka ini para guru besar Unib, yang layak maju dalam bursa Pilrek. Sekretaris Senat dan juga panitia Pilrek H Hamdani SH MHum mengakui, ada tambahan dari guru besar yang mengambil formulir pendaftaran. Disinggung mengenai apakah sudah ada Balon yang mengembalikan berkas pendaftaran atau belum, dia mengatakan hingga kini belum satupun bakal calon yang mengembalikan formulir. Hal ini kemungkinan memang disebabkan banyaknya persyaratan yang harus dilengkapi, sehingga membutuhkan waktu. \'\'Persyaratan itu, seperti surat keterangan dari pengadilan, tidak pernah terlibat kasus apapun. Surat kesehatan dari rumah sakit dan surat izin dari atasan,\" ujar Hamdani kepada BE kemarin. Dia melanjutkan, keenam anggota yang mengambil formulir tersebut adalah anggota senat. Dalam hal ini kata dia, siapapun yang sudah memenuhi persyaratan berhak maju. Termasuk anggota senat ataupun Panitia Pilrek. Hanya saja khusus anggota senat, siapapun yang masuk dalam penyaringan tiga besar Pilrek, hak suara mereka dalam pemilihan otomatis hangus dan itu. Itu artinya, suara senat yang sah tinggal 49 orang dari 52 anggota senat, andai yang lolos adalah anggota senat tersebut. \"Itu semuanya anggota senat. Untuk tahap penyaringan, suara mereka akan hangus dalam penentuan tiga besar. Tetapi suara mereka akan ada lagi, kalau enggak lolos. Nanti yang hilang itu suara dari anggota senat yang lolos dalam tiga besar,\'\' imbuhnya. Kalau nanti tiga besar itu dari anggota senat semua, total suara anggota tinggal 49 orang yang nanti nilainya sebesar 65%. Sebab, suara menteri ada 35% dalam Pilrek sekarang. Sementara mengenai ketua Pilrek pengganti, pasca mundurnya Sigit karena ingin ikut balon Pilrek. Hamdani mengaku belum dapat membeberkan, sebab ketua terpilih harus disahkan terlebih dahulu dalam rapat senat Jumat nanti. Kendati ketua baru diakuinya sudah ditentukan. Dilema Ikut Pilrek Guru besar sekaligus Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Prof Sudarwan Danim menjadi salah satu Balon yang dalam pemilihan rektor (Pilrek) Unib. Setelah kemarin dirinya mengambil formulir pendaftaran. Keputusannya untuk mengambil berkas formulir pendaftaran, diakuinya tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang memintanya maju. Kendati demikian, Sudarwan mengaku belum memutuskan benar maju atau tidak. Pasalnya, dia mengaku tengah mengevaluasi diri apakah dirinya layak untuk maju dalam Pilrek untuk periode 2013-2017. \"Sampai sekarang saya belum memutuskan dan menyuarakan apapun, soal kemungkinan mencalonkan diri sebagai bakal calon, tetapi saya berterimakasih kepada sebagian anggota senat, dosen, karyawan, mahasiswa, dan alumni yang pernah menyebut nama saya,\" ujar Sudarwan kepada BE usai pendaftaran. Meski begitu, secara pribadi dia mengakui ada keinginan untuk membenahi kinerja Unib baik dari segi akademik maupun non akademik. Hal inilah kata dia, yang membuatnya memberanikan diri mengambil formulir pendaftaran. Walaupun dia tidak menampik, harus berpikir ulang untuk menindaklanjutinya sebelum pendaftaran ditutup pada Senin nanti. \"Berdasarkan pengalaman berkunjung dan melakukan studi pada perguruan tinggi dan aneka lembaga internasional di negara maju, rasanya ada yang bisa saya sumbangkan untuk merevitalisasi kinerja akademik dan nonakademik di Unib,\' kata Sudarwan. Sumbangsih itu berbekal pengalaman Sudarwan puluhan tahun menjadi Konsultan di Kementerian, Konsultan DBF, aneka satgas tingkat nasional, konsultan lembaga internasional, kerjasama pendidikan dengan Jepang, Cina, Korea, India, Brunei, serta negara-negara Eropa, juga Afrika. \'\'Namun, rasanya hal itu belum cukup untuk menjadi rektor sekaliber Unib. Di sinilah saya masih melakukan evaluasi diri secara mendalam. Karena memang tidak sehebat calon lain, Saya juga berharap ada teman yang bisa diajak berdiskusi, sebelum memutuskan maju atau tidak dalam Pilrek,\" tandasnya. (cw6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: