Bendahara Pembantu Diperiksa
BENGKUlU,BE - Setelah memeriksa 2 saksi dilingkungan Universitas Bengkulu (Unib), Yamani dan Solihin. Kemarin, Penyidik Polda Bengkulukembali memeriksa 1 saksi lagi dari Unib. Yakni Saipudin sebagai Bendahara Pengeluaran Pembantu Unib. Pemeriksaan ini masih terkait kasus dugaan penyelewengan dana Rp 5,2 miliar milik Unib. Saat datang ke Mapolda, Saipudin didampingi pengacara dari Unib. Begitu diwawancarai awak media usai melaksanankan Salat Zuhur ia enggan berkomentar terkait pemeriksaan tersebut. \"Tidak ada apa-apa, kita disini hanya dimintai keterangan sebagai saksi saja,\'\' ungkapnya. Sementara itu, Direktur Reskrim Khusus (Dirsus) Polda Bengkulu Kombes Pol Mahendra Jaya melalui Kanit II Kompol Slamet Edy Pornomo mengatakan, pemeriksaan Saipudin hanya terkait untuk meminta keterangan saksi terkait aliran kas Unib. \"Kita cuma meminta ketarangan saksi saja, terkait dengan ia selama bertugas di Unib,\"ujar Kompol Slamet Edy. Dilain sisi Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu (Unib) kemarin, mendatangi Direktorat Reskrim Polda Bengkulu. Mereka berjumlah 2 orang, Menteri Politik dan Kajian Strategis BEM Unib, Taufik Ramadhan dan Feri Efriadi sebagai Menteri Sosial Politik. Kedatangan mereka sekitar pukul 10.00 WIB itu guna membesuk tersangka mantan bendaharawan Unib, Firman. \"Saya datang ke Polda ini mewakil sebanyak 1.200 mahasiswa Unib. Kami memberi dukungan kepada Firman untuk bicara blak-blakan. Kami tidak mau kasus ini berlarut- larut, hingga nama Unib jatuh,\"ungkap Taufik Ramadhan Taufik saat diwawancari BE usai membesuk Firman mengatakan, tersangka Firman menyambut baik kedatangan mereka. Firman juga berpesan kepada mahasiswa untuk selalu menjaga Unib. Firman pun mengakui jika kasus ini dialah yang bersalah. \"Pesan beliau pertama tetap jaga Unib, dan kasus ini dia yang bersalah. Dia akan bertanggung jawab, ,\"tutup Taufik Ramadhan.(cw5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: