Survei: Ical & Ani Yudhoyono Capres Paling Tidak Reformis
Setelah 15 tahun berlangsungnya era reformasi, hingga saat ini belum ada lagi muncul tokoh-tokoh reformis yang bisa benar-benar menjalankan agenda reformasi yang sesungguhnya. Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) melakukan kajian analisis, dari sejumlah calon presiden (capres) 2014. Kajian analisis ini dilakukan berdasarkan agenda reformasi 1998 guna mengukur sikap reformasi para capres tersebut. \"Kajian kita berdasarkan enam agenda reformasi terdiri dari mengadili Soeharto, Amandemen UU 1945, penghapusan dwi fungsi ABRI, otonomi daerah, supremasi daerah, supremasi hukum, dan pemerintah yang bersih dari KKN,\" ujar Direktur LPI, Boni Hargens dalam jumpa pers di Galeri Cafe, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/5/2013). Para Capres 2014 tersebut yakni, Aburizal Bakrie, Ani Yudhoyono, Dahlan Iskan, Irman Gusman, Muhaimin Iskandar, Gita Wirjawan, Megawati Soekarnoputri, Mahfud MD, Marzuki Alie, Prabowo Subianto, Pramono Edhie, Rizal Ramli, Sutiyoso, Surya Paloh, Sri Mulyani, Wiranto, dan Yusril Ihza Mahendra. Dari sederet nama capres itu, berdasar kajian LPI, Aburizal Bakrie dan Ani Yudhoyono tokoh yang paling tidak reformis. Karena kedua capres ini, memiliki skor paling rendah, untuk Ical sapaan Aburizal memiliki skor 3,50 poin sedangkan Ani hanya 3,00. Pasalnya, dari agenda reformasi tersebut, Ical dan Ani tidak pernah menyinggung soal mengadili mantan Presiden RI kedua, almarhum HM Soeharto. Soal amandeman UUD 1945, Ical hanya punya skor satu dan Ani 0,5 persen. Penghapusan dwi fungsi ABRI, keduanya mendapat skor 0,5. Otonomi daerah juga sama keduanya mendapat skor 0,5. Sedangkan, untuk mengatasi masalah supremasi hukum, mereka mendapat skor 1. Mengenai bebas atau pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) keduanya meraih poin 0,5. \"Kajian ini dilakukan dengan melihat sejauh mana komitmen mereka (capres) dalam menjalankan agenda reformasi. Aburizal sendiri diketahui tidak memiliki komitmen. Untuk ibu Ani sendiri tidak reformis, karena tidak pernah mengambil sikap atas agenda reformasi, mungkin karena memang dia tidak pernah memiliki jabatan, dan lebih memilih mengikuti kebijakan SBY yang juga sebagai suaminya,\" terangnya. Sedangkan, untuk capres paling reformis, ditempati oleh Rizal Ramli dengan skor 6,00, Megawati Soekarnoputri (5,50), kemudian diikuti Surya Paloh (5,50). Selebihnya diikuti oleh capres reformis, yang terdiri Sutiyoso memiliki skor (5), Dahlan skor (4,5), Prabowo skor (5), Yusril (5), Irman Gusman (4,5), Marzuki (5), Wiranto (4,5) , dan Mahfud MD (5). Sri Mulyani (4), Muhaimin Iskandar skornya (4), Gita Wirjawan (4), dan Pramono Edhie dengan skor 4. Melalui kajian ini, kata Boni, bisa saja dijadikan refrensi bagi pemilih untuk menjatuhkan pilihannya dengan benar pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: