Longsor Akibat Ulah Manusia
LEBONG UTARA, BE - Bencana tanah longsor yang terjadi beberapa hari lalu tampaknya sulit dicegah manakala kepedulian untuk menyelamatkan kawasan hutan oleh masyarakat dari praktek pembalakan liar tidak ditangani dan dicegah. Direktur Eksekutif Yayasan Akar Bengkulu, Sugianto, menilai banyaknya bencana seperti tanah longsor yang terjadi di jalan lintas Lebong-Bengkulu Utara pada Minggu (19/5) lalu ini diakibatkan ulah manusia yang merusak ekosistem dan fungsi hutan di Kabupaten Lebong. \"Bencana di Lebong lebih banyak disebabkan ulah manusia yang merusak lingkungan. Seperti banjir dan longsor, itukan akibat hutan kita sudah banyak yang gundul dan itu dapat dilihat secara langsung oleh kita betapa rusaknya hutan di kawasan Bukit Resam tersebut yang longsor hingga memutuskan jalur Lebong-Bengkulu Utara. Beda dengan bencana gempa yang merupakan satu fenomena alam,\" jelas Sugianto. Menyikapi hal ini, hendaknya Dinas Kehutanan bersama pihak terkait seperti Polres harus lebih bersemangat dalam memberantas kasus ilegal loging, seperti mengusir para pembalak liar serta teliti dalam mengeluarkan izin penebangan kayu rakyat (IPKR) agar ekosistem hutan di Lebong dapat diselamatkan dan bencana seperti longsor serta banjir dapat dicegah. \"Kita sagat memberikan apresiasi terhadap aksi dari pihak Polres bersama Dinas Kehutanan beberapa waktu lalu dalam memberantas illegal logging yang terjadi di kawasan bukit resam tersebut. Kita harap aksi tersebut terus dilanjutkan demi kelestarian hutan di Lebong ini guna mencegah bencana longsor dan banjir yang menjadi langganan kita sekarang ini,\" ungkap Sugianto. Selain itu, pihaknya juga berharap agar Dinas Kehutanan dan Perkebunan untuk memfokuskan penanganan bencana di Lebong pada penanaman pohon dan pembenahan Daerah Aliran Sungai (DAS). \"Kita dapat melihat banyaknya kayu yang dibawa air pada saat banjir dan longsor kemarin, tentunya hal tersebut akibat aksi pembalakan liar yang tidak bertanggung jawab. Kalau ini dibiarkan kasihan masyarakat kita,\" pungkas Sugianto.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: