Langka, Gas Melon Meroket
LEBONG UTARA,BE - Keberadaan gas elpiji tabung berukuran tiga kilogram (kg) atau gas melon sejak 2 pekan terakhir mengalami kelangkaan di Kabupaten Lebong. Pemilik pangkalan gas elpiji di Pasar Muara Aman, Dita mengatakan, kelangkaan dirasakan dari menurunnya kuantitas pengiriman distribusi. \"Dalam sehari biasanya saya dikirimi gas (elpiji 3 kg) mulai dari 200 hingga 400 tabung. Tapi sekarang ini pengiriman menjadi berkurang, kadang hanya dapat seratus dan kadang 200 dalam beberapa hari ini,\" ujar Dita. Dita menjelaskan, sudah sejak sepekan terakhir ini pengiriman gas bersubsidi tersebut menurun jumlahnya. Penurunannya pun meningkat tajam, jadi bisa dibayangkan kenapa terjadinya kelangkaan tersebut. \"Sekarang ini pengiriman itu (dari distribusi) hanya sekitar 200 tabung. Itu untuk tiga hari, padahal biasanya 200 itu untuk dua hari. Jadi bisa dibayangkanlah bagaimana sekarang ini,\" ucapnya. Sementara itu, akibat kelangkaan Gas elpiji ukuran 3 kg tersebut tentunya berdampak di tingkat pengecer. Bahkan untuk wilayah Kecamatan Bingin Kuning harga Elpiji 3 kg yang biasanya dijual dengan hagra 18 ribu per tabung saat ini meroket menjadi Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu per tabung. Sedangkan untuk wilayah Pasar Muara Aman atau Kecamatan Lebong Utara gas elpiji 3 kg tersebut mencapai harga Rp 20 ribu per tabung di tingkat pengecer. Seperti disampaikan warga Kelurahan Kampung Jawa, Arif (26) jika dirinya mau tidak mau harus membeli gas elpiji 3 kg dengan harga yang tinggi dikarenakan hal tersebut merupakan kebutuhan yang digunakannya sehari-hari untuk berjualan martabak di Pasar Muara Aman. \"Ya gimana lagi, dari pada tidak jualan ya terpaksa saya beli. Ini saja rencana saya mau pindah menggunakan tabung yang 12 kg saja,\" ungkap Arif. (777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: