Gadis Bandung Titip Uang ke Mami
BENGKULU, BE - Kepolisian Resort (Polres) Bengkulu, terus melakukan penyidikan terhadap tersangka human traffiking (penjualan manusia) untuk dijadikan Pekerja Seks Kormersial (PSK) di Eks Lokalisasi Pulaui Baai. Yakni tersangka No yang telah menjual seorang gadis asal Bandung, sebut saja namanya Kembang (17) (nama disamarkan-red) ke Pulaubaai dan dijadikan pelacur disana.
Versi Mami sang mucikari dirinya tidak menipu gadis itu. Kembang memang sudah tahu dirinya menjadi pelacur di eks lokalisasi. Bahkan Kembang telah melayani 2 lelaki hidung belang dan menitipkan uang Rp 300 ribu hasil melayani tamu nakal tersebut.
Mucikari yang dipanggil korban Mami, No kini masih mendekam disel tahanan Mapolres Bengkulu. Menurut No sebelum dibawa ke Bengkulu, dirinya sudah menyampaikan kepada korban jika dia akan diperkerjakan di kawasan Lokalisasi di Pulau Baai. \"Katanya, sudah biasa kerja ginian (PSK), makanya saya bawah kesini (Lokalisasi). Sekarang malah jadi seperti ini,\" ungkap No dari balik jeruji besi Mapolres Bengkulu Kamarin.
Lebih lanjut No membantah telah melakukan penyekapan terhadap korban. Menurut NO, korban memang minta dipulangkan ke Kota asalnya. Karena belum memiliki uang yang cukup, maka No masih menahan kepulangan korban tersebut. Namun korban tetap meminta dipulangkan, padahal janjinya sebelum berangkat tidak akan minta pulang cepat sebelum waktu mendekati lebaran.
Sejauh ini uang yang ada dari hasil kerja korban selama sekitar seminggu terkahir baru sekitar Rp 300 ribu, dan uang itu dititipkan korban kepada No. \"Saya tidak menahan uang korban, tetapi korban sendiri yang menitipkan uangnya kepada saya. Disini kata korban sepi, sehingga dia minta dipulangkan. Saya mengatakan sabar dulu,\" kata NO. Versi NO selama bekerja di eks Lokaliasi Pulaubaai, korban baru melayani tamu lelaki hidung belang 2 orang.
Tersangka NO juga mengungkapkan jika dirinya juga memberikan sejumlah uang kepada DN dan OB usai mengantar korban ke rumahnya di Sumedang. Uang tersebut diungkapkan NO sebagai tanda terimah kasih telah mengantarkan korban kepadanya. Namun No membantah jika uang yang diberikannya tersebut dikatakan sebagai bayaran atas penjualan Korban. \"Ada uang ucapan terimah kasih saja,\" jelas IRT anak 2 tersebut.
No mengakui dirinya terpaksa keluar Pulau untuk mendapatkan PSK yang sesuai selera lelaki hidung belang di Bengkulu. Selain SE asal bandung itu, No mengakui dirinya juga mempekerjakan 3 PSK lainnya di eks lokalisasi. Ketiga PSK ini berasal dari Bengkulu inilah.
Informasi terhimpun BE, NO merupakan jaringan human traffiking antar pulau. Diduga sudah banyak gadis yang telah dijualnya. Hingga dalam menangani kasus ini Polres Bengkulu meminta bantuan dari Mabes Polri.Ketika dikonfirmasi Kapolres Bengkulu AKBP H Joko Suprayitno SST MK Melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Citra Akbar ST SIK, tidak tidak menampik kebenaran informasi yang didaparkan BE tersebut.
Menurut Kasat asal Kota Pempek ini, keterlibatan Penyidik Mabes Polri dalam penanganan kasus ini untuk memburu teman NO, 2 orang pelaku lainnya DN dan OB, yang kini masih buron. Pelaku yang mengantarkan Korban pada tersangka No yang saat telah mendekam disel Mapolres Bengkulu.
Tersangka akan dikenakan dengan pasal Human Traffiking mengingat perbuatannya telah melakukan eksploitasi manusia yang diperkerjakan sebagai PSK, di Kota Bengkulu.
Kasat meyakini kemungkinan besar masih banyak wanita lain yang menjadi korban No. Namun mereka tidak berani melapor. Kedepannya, Polres Bengkulu melibatkan beberapa elemen atau lembaga terkait untuk memberikan penjelasan pada masyarakat yang menjadi korban Human Trafficking, tidak perlu takut melapor ke polisi. Dengan begitu polisi dapat mengusut kasus ini secara tuntas.(cw4)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: