24 Stand Meriahkan Pemeran Pendidikan
BENGKULU, BE - Sebanyak 24 stand memeriahkan pameran pendidikan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. Pameran ini merupakan rangkaian kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2013 yang jatuh pada tangga 2 Mei lalu. Kegiatan yang dipusatkan dihalaman parkir Dispendik Provinsi Bengkulu ini, kemarin dibuka oleh Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamzah yang diwakili oleh Sekda Provinsi Bengkulu, Drs. Asnawi Alamat dan jajarannya.
\"Setelah jalan santai dan senam DI Style, pemeran ini adalah rangkaian terakhir dari kegiatan peringatan Hardiknas,\" ungkap Sekprov Asnawi A Lamat.
Selain membuka stand buku, juga ada stand dari perguruan tinggi dan Telkomsel Bengkulu. Kesempatan ini harus dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar dan melihat secara langsung berbagai produk yang dipamerkan. Seperti stand SMKS-8 Grakarsa yang memamerkan hasil perakitan motor dan stand dari penerbit buku lainnya.
Disisi lain, menyambut Hardiknas 2013 diharapkan pendidikan diprovinsi Bengkulu mengalami peningkatan. Terutama dari kualitas kelulusan siswa, yang harus tetap dipertahankan.
\"Kalau tahun lalu, peringkat kelulusan UN SMA/MA dan SMK kita No3 se-Indonesia. Saya berharap ditahun ini tidak menurun minimal kualitas lulusan tetap terjaga,\" pintanya. Tetapi, dalam meraih keberhasilan itu dia juga meminta harus dilandasi oleh kejujuran. Karena pendidikan yang berkualitas lahir dari kepribadian yang jujur dan manusia yang siap bersaing dimasa depan,\'\' katanya.
Sementara itu, ada yang unik dari kegiatan pemeran pendidikan yang dibuka sejak kemaren itu. Seluruh Sekolah Luar Biasa yang ada diProvinsi Bengkulu juga ikut berpartisipasi memeriahkan kegiatan itu. Selain menjual dan memamerkan hasil kerajinan muatan lokal dari masing-masing Kabupaten. Siswa berkebutuhan khusus ini juga belajar berwirausaha.
\"Anak-anak kami disini belajar berwirausaha, hasil kerajinan yang sudah kita buat. Kita pamerkan dan kita jual juga,\" ungkap Guru SLBN Seluma, Adella Veranti Spd.
Karya siswa SLB ini seperti toples daur ulang yang harga jualnya Rp 15 ribu. Toples yang dibeli seharga Rp 3 ribu selama 3 hari dapat dipercantik oleh siswa SLB menggunakan hiasan berbahan planel. Hasilnya toples yang berisikan makanan ringan menjadi lebih menarik.
Hal yang sama dikatakan Kepala Sekolah PKPLK Mutiara Bunda, Resi Yusni Marlita, pada kesempatan ini siswa dari sekolahnya memamerkan hasil karya yang dibuat dari akar pohon kopi, yang dihiasi oleh bunga berasal dari kantong plastik. Setelah melalui proses finishing, akar kayu yang biasanya dibuang menjadi pajangan rumah yang menarik. \"Kami juga menjual bros dan lampu tidur. Harganya murah dan kualitasnya top deh,\" ujarnya berpromosi. (128)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: