Warga Sempat Portal Jalan, Jalinsum Lumpuh
Masih Desak Pemekaran Muratara Sebelumnya, pada pagi hari pukul 10.30 WIB sejumlah portal yang menghalangi jalan masih dijaga warga. Tumpukan pasir, batang kayu, dan portal besi yang menghalangi jalan, dipasangi warga spanduk dan sejumlah tulisan \"Polisi Masuk Mati\". Toni (34), warga Muara Rupit menyampaikan, sudah banyak darah yang tumpah di Muratara, pemekaran Muratara harga mati bagi mereka dan Kabupaten Muratara harus mekar. \"Kami akan tetap menutup jalan ini sampai Muratara mekar. Kami butuh janji hitam diatas putih kami sudah jemuh dengan janji mulut, dan kami tegaskan sekali lagi jangan sampai ada polisi yang masuk kesini, hutang darah dibayar darah hutang nyawa dibayar nyawa,\" ungkapnya sambil menunjukan 2 unit kendaraan milik polisi yang dibakar yang masih berada di tengah jalan. Ia juga mengatakan 4 orang dari 17 korban yang berasal dari warga tewas yakni Arianto Bin Salkat/Nang Akuk (18) Desa Muara Rupit , Kecamatan Rupit. Suharto bin Sukri (18) Desa Muara Rupit Kecamatan Rupit, Arson Sandi Yosef (33) Desa Muara Rupit Kecamatan Rupit, Fadillah (40) Desa Pantai Kertasari, Kecamatan Rupit. Keempatanya diduga tewas akbiat terkena luka tembak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: