HONDA BANNER

Perempuan Wajib Tahu, Buya Yahya: Jelaskan Adab dalam Menolak Lamaran Seorang Laki-laki

Perempuan Wajib Tahu, Buya Yahya: Jelaskan Adab dalam Menolak Lamaran Seorang Laki-laki

Buya Yahya Jelaskan Adab dalam menolak Lamaran Seorang Laki-laki-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BACA JUGA:Saat Orang Tua Tak Setuju dengan Jodoh Pilihan Anak, Siapa yang Harus Mengalah? Ini Kata Buya Yahya

"Abu Bakar dan Umar pernah melamar Fathimah. Namun Nabi SAW mengatakan, "Dia masih kecil," Kemudian Fathimah dilamar Ali, lalu Nabi SAW menikahkannya dengan Ali," (HR Nasai, Ibnu Hibban, Al Hakim)

Penolakan lamaran dengan cara yang bijak juga dicontohkan dalam kisah para sahabat dan Rasulullah SAW sendiri. Rasulullah pernah menolak lamaran dari dua sahabat mulia, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab, yang ingin menikahi putrinya, Fatimah.

Penolakan tersebut disampaikan dengan lembut dan tanpa menyinggung perasaan keduanya. Salah satu alasan penolakan tersebut adalah karena saat itu Fatimah masih tergolong sangat muda.

Selain itu, terdapat pula kisah menarik mengenai Rasulullah SAW yang pernah mengalami penolakan ketika melamar seorang perempuan bernama Ummu Hani.

Lamaran pertama beliau terjadi sebelum beliau diangkat menjadi Nabi. Ketika itu, Ummu Hani menolak dengan cara yang baik dan penuh kesantunan.

Beberapa waktu kemudian, setelah Rasulullah melihat kondisi Ummu Hani yang saat itu telah menjadi seorang janda dengan banyak anak, beliau kembali mengajukan lamaran.

BACA JUGA:Penyebab Masih Susah Bertemu dengan Jodoh, Berikut Penjelasan dan Pesan dari Buya Yahya

BACA JUGA:Azab Orang Yang Suka Suka Mencari dan Mengumbar Air Orang Lain, Buya Yahya: Mengerikan!

Pada saat itu, Rasulullah sudah diangkat sebagai Nabi. Meskipun demikian, Ummu Hani kembali menolak lamaran tersebut dengan halus.

Penolakan tersebut bukan karena kurangnya rasa hormat atau cinta, melainkan karena Ummu Hani merasa khawatir tidak mampu menunaikan hak-hak suami dengan baik, mengingat ia memiliki tanggung jawab besar mengurus empat orang anaknya.

Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadits.

Ummu Hani berkata: "Wahai Rasulullah, saya mencintaimu melebihi mata dan telingaku. Akan tetapi, bukankah hak seorang suami itu besar? Saya khawatir jika saya menerima engkau sebagai suami, perhatian saya terhadap diri saya dan anak-anak akan terabaikan. Namun apabila saya lebih mementingkan anak-anak saya, saya khawatir tidak bisa memenuhi hak-hak Baginda Rasul sebagai suami,".

Mendengar jawaban dari Ummu Hani tersebut, Rasulullah SAW tidak kecewa terlebih lagi marah. Bahkan beliu bersabda:

"Sebaik-baik wanita yang menunggangi unta adalah wanita Quraisy. Karena dialah orang yang paling sayang kepada anak-anaknya dan pada saat yang sama dia juga yang paling perhatian kepada suaminya," (HR Bukhari, Muslim dan Imam Ahmad).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: