HONDA BANNER

Peran Legislator Perempuan Dalam Momentum Hari Kartini

Peran Legislator Perempuan Dalam Momentum Hari Kartini

Penandatanganan Deklarasi Anti Kekerasan Seksual terhadap perempuan dan anak oleh Destita Khairilisani.-(foto:bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM -  Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM, menegaskan pentingnya peran perempuan, khususnya legislator perempuan, dalam mendorong pemberdayaan, perlindungan, dan pembangunan daerah.

Destita yang juga merupakan Anggota Komite III DPD RI menekankan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap perempuan untuk duduk di kursi legislatif harus dijawab dengan kerja nyata yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat, terutama perempuan dan keluarga.

"Peran perempuan sangat penting karena lebih memahami isu-isu yang berkaitan langsung dengan pemberdayaan dan perlindungan, khususnya dalam bidang ekonomi keluarga, moral keluarga, dan perlindungan anak-anak," ungkapnya, Senin (21/4/2025).

Sebagai Wakil Ketua Umum Srikandi TP Sriwijaya, Destita juga menyampaikan bahwa aspirasi dari kaum perempuan harus diperjuangkan oleh sesama perempuan di tingkat pusat agar lebih tepat sasaran dan menyentuh. Baik dari sisi emosional serta sosial masyarakat, yang selama ini sering kali terabaikan.

BACA JUGA:Senator Destita Tinjau Persiapan Layanan Haji di Madinah, Fokus pada Jamaah Lansia

BACA JUGA:Senator Destita Apresiasi Kegiatan Karantina Putra-Putri Kampus Bengkulu 2025

Dalam sejumlah pertemuan serap aspirasi, Destita menemukan masih banyak ibu rumah tangga dan pelaku UMKM yang kesulitan mengakses pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka. 

Hal ini, menurutnya, perlu menjadi perhatian serius melalui penyediaan akses pembiayaan yang ramah dan berbunga rendah. Selain pemberdayaan, isu perlindungan perempuan dan anak juga menjadi sorotan. 

Destita mengungkapkan bahwa Provinsi Bengkulu hingga kini belum memiliki rumah aman milik pemerintah daerah untuk korban kekerasan. 

Satu-satunya rumah aman yang ada saat ini dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat, namun lokasinya dinilai kurang strategis dan fasilitasnya terbatas.

"LSM yang mengelola rumah aman ini juga membutuhkan dukungan dari pemerintah agar bisa dikembangkan. Perlindungan perempuan dan anak tidak boleh setengah hati," tegasnya.

Destita menyebut perjuangannya sebagai legislator perempuan dari Bengkulu adalah bentuk nyata semangat Kartini masa kini.

"Kita harus hadir untuk menyuarakan kepentingan perempuan di semua sektor, termasuk pemberdayaan, perlindungan, dan pembangunan daerah. Majulah Kartini Bengkulu, majulah perempuan Bengkulu. Hari Kartini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan dalam pembangunan bangsa," ajak Destita.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: