Bila Bekerja Seperti Ini, Buya Yahya Sebut Gaji yang Sebelumnya Halal Bisa Menjadi Haram

Buya Yahya Jelaskan Kebiasaan Bekerja yang Bisa Membuat Gaji Halal Menjadi Haram-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM- Disiplin waktu dalam bekerja sering dianggap remeh oleh sebagian orang.
Padahal, ketepatan waktu membawa dampak besar, termasuk berpengaruh pada keberkahan rezeki atau gaji yang diperoleh.
KH Yahya Zainul Ma'arif, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, memberikan pandangan yang jelas mengenai hal ini.
Buya Yahya menekankan bahwa menjaga kedisiplinan waktu merupakan salah satu bentuk manifestasi dari keimanan seseorang.
BACA JUGA:Bagaimana Keindahan Surga, Buya Yahya: Lebih dari Imajinasi Duniawi
BACA JUGA:Bagaimana Hukum Membaca Al Qur'an Tanpa Wudhu? Berikut Penjelasan Buya Yahya
Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Reckless Dandelion.
"Orang yang beriman mestinya memiliki kedisiplinan tinggi. Jangan anggap remeh keterlambatan, meskipun hanya sepuluh menit," kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan bahwa kehilangan sepuluh menit setiap hari dalam bekerja dapat memberikan dampak signifikan jika dikalkulasikan. Waktu yang terbuang tersebut bisa menjadi bagian dari gaji yang tidak sepenuhnya halal.
Buya Yahya menegaskan bahwa menerima gaji tanpa memperhatikan tanggung jawab terhadap waktu kerja mengandung unsur kezaliman.
Ini karena gaji diberikan berdasarkan kesepakatan kerja, yang mencakup komitmen untuk hadir dan bekerja tepat waktu.
Buya Yahya juga mengkritik kebiasaan sebagian orang yang sering terlambat sehingga perilaku tersebut dianggap sesuatu yang biasa.
"Jika keterlambatan sudah menjadi kebiasaan, maka itu bukan lagi hal yang bisa dimaafkan," terang Buya Yahya.
BACA JUGA:Non Muslim yang Berbuat Baik Apakah Masuk Surga? Ini Kata Buya Yahya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: