Kunci Agar Keluarga Dilimpahi Rezeki yang Berkah, Ustaz Adi Hidayat Pesankan Ini untuk yang Akan Menikah

BENGKULUEKSPRESS.COM- Pernikahan adalah ikatan suci yang menjadi dasar utama dalam kehidupan manusia.

Namun, sering kali pernikahan dapat menjadi sumber konflik akibat kurangnya pemahaman tentang fikih pernikahan.

Ustaz Adi Hidayat, pendiri Quantum Akhyar Institute, menekankan pentingnya mempelajari fikih menikah sebelum memasuki kehidupan rumah tangga.

BACA JUGA:Ingin Sholat Menjadi Nikmat? Ustaz Adi Hidayat Bagikan Caranya

BACA JUGA:Apakah Menginjak Kotoran Kucing Membatalkan Wudhu, Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Pemahaman yang baik tentang aturan-aturan dalam pernikahan akan membantu pasangan menghadapi berbagai tantangan dan menjaga keharmonisan dalam keluarga.

Hal tersebut disampaikan Ustaz Adi Hidayat dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube JagaTube.

"Kata Allah, sebelum menikah pelajari dulu fikih menikah. Banyak orang yang menikah, tapi karena tidak belajar tentang persoalan rumah tangga, apa yang akan terjadi di rumah tangganya?" terang Ustaz Adi Hidayat.

Dalam video tersebut, Ustaz Adi Hidayat memberikan panduan penting mengenai pernikahan yang berlandaskan pada Al Qur'an dan Hadits.

""Kata Allah, kalau kamu berbuat begini, akan ada miskomunikasi. Kalau ada miskomunikasi, persoalannya akan begini, solusinya begini," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Apa yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur'an Surah Ar-Rum ayat 21 yang artinya:

BACA JUGA:Apakah Bilangan Dzikir Harus Banyak? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Agar Keinginan yang Mustahil Bisa Tercapai, Ustaz Adi Hidayat Bagikan Rahasia dan Amalannya

"Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir,".

Sumber: