Penyakit pada Miss V yang Dapat Mengganggu Hubungan Seksual
Infeksi bakteri pada Miss V biasanya dapat memicu keluarnya keputihan yang cukup banyak dan berbau. --
BENGKULUEKSPRESS.COM - Gangguan atau penyakit pada Miss V dapat menimbulkan berbagai keluhan, salah satunya adalah rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual. Yuk, cari tahu penyakit pada Miss V yang dapat mengganggu aktivitas seksual di artikel ini.
Umumnya, rasa tidak nyaman atau nyeri saat berhubungan seks yang dirasakan oleh wanita sering kali disebabkan oleh kondisi Miss V kering. Namun, ada beberapa faktor lain yang juga dapat menyebabkan munculnya keluhan nyeri saat berhubungan seksual, misalnya iritasi dan infeksi pada Miss V.
BACA JUGA:Ini Dia Efek Samping Obat Kumur yang Dapat Terjadi
Daftar Penyakit Miss V yang Bisa Mengganggu Hubungan Seksual
Berikut ini adalah sejumlah penyakit pada Miss V yang bisa mengganggu hubungan seksual:
1. Infeksi bakteri
Infeksi bakteri pada Miss V biasanya dapat memicu keluarnya keputihan yang cukup banyak dan berbau. Salah satu penyakit infeksi bakteri pada Miss V yang cukup sering terjadi adalah vaginosis bakterialis. Selain keputihan, kondisi ini juga dapat menimbulkan berbagai keluhan lain, seperti Miss V terasa gatal, perih ketika buang air kecil, dan nyeri saat berhubungan seksual.
2. Infeksi jamur
Infeksi jamur pada Miss V atau kandidiasis Miss Vlis juga merupakan salah satu penyakit pada Miss V yang sering menimbulkan gangguan pada aktivitas seksual wanita. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya keputihan dengan tekstur kental dan sedikit berbau, diikuti dengan rasa gatal dan iritasi pada Miss V, serta nyeri atau perih saat berhubungan seksual. Infeksi jamur pada Miss V juga bisa membuat wanita merasakan nyeri saat buang air kecil.
BACA JUGA:Ini Dia 8 Makanan Super agar Bayi Gemuk dan Sehat
3. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan salah satu penyakit yang tergolong sebagai infeksi menular seksual. Wanita yang terkena trikomoniasis dapat merasakan keluhan nyeri di Miss V dan panggul saat berhubungan seks serta perih saat buang air kecil. Penyakit ini ditandai dengan keluarnya keputihan berwarna kuning kehijauan yang berbusa dan berbau tidak sedap. Terkadang, gejala tersebut juga disertai dengan iritasi, gatal, dan sensasi terbakar pada Miss V.
4. Vulvodinia
Vulvodinia adalah kondisi ketika organ intim wanita bagian luar yang disebut vulva atau bibir Miss V terasa sakit dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat membuat wanita merasakan nyeri yang menetap pada organ intimnya selama bertahun-tahun.
Vulvodinia bisa menyebabkan wanita mengalami gatal, perih, bengkak, dan nyeri yang tajam pada Miss Vnya. Kondisi ini kerap membuat wanita yang mengalaminya merasa tidak nyaman saat beraktivitas, misalnya saat terlalu lama duduk atau ketika sedang berhubungan intim maupun sesudahnya.
BACA JUGA:Tips Cara Mengolah Daging Sapi dengan Baik dan Benar
5. Vaginismus
Vaginismus merupakan kondisi langka ketika otot di sekitar Miss V berkontraksi terlalu kuat, sehingga membuat Miss V tertutup rapat dan kencang. Kondisi ini dapat terjadi ketika wanita berhubungan seksual, menggunakan tampon, atau menjalani pemeriksaan Miss V.
Vaginismus bisa disebabkan oleh gangguan psikologis, misalnya rasa malu, canggung, ketakutan atau khawatir berlebihan saat berhubungan seksual, serta kondisi lain, seperti infeksi atau peradangan pada Miss V.
Begini Cara Mengatasi Gangguan pada Miss V
Berbagai gangguan kesehatan pada Miss V dapat menyebabkan hasrat atau gairah wanita untuk berhubungan seksual menurun karena rasa tidak nyaman yang muncul. Oleh sebab itu, jika ketidaknyamanan saat berhubungan seksual terus menerus terjadi perlu diperiksakan ke dokter.
BACA JUGA:Rezeki Melimpah Serta Dilipat Gandakan Oleh Allah SWT, Ustaz Khalid Basalamah Bagikan Kuncinya
Dengan mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, barulah dokter bisa memberikan perawatan yang sesuai. Berikut ini adalah beberapa tindakan dan pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter untuk mengatasi keluhan rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual akibat gangguan pada Miss V:
Pemberian obat-obatan
Pemberian obat-obatan akan disesuaikan dengan jenis penyakit pada Miss V. Jika keluhan yang muncul disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat memberikan obat antibiotik. Sementara itu, untuk mengobati infeksi jamur pada Miss V, dokter dapat meresepkan obat antijamur. Untuk mengobati vulvodinia, dokter akan meresepkan obat-obatan kortikosteroid, obat pelemas otot, atau obat antidepresan. Dokter juga bisa meresepkan obat antihistamin jika vulvodinia disertai keluhan gatal di Miss V.
Fisioterapi
Untuk mengatasi vaginismus dan vulvodinia, dokter juga akan menyarankan penderita menjalani fisioterapi, misalnya dengan latihan Kegel guna membantu melatih otot-otot panggul dan Miss V. Fisioterapi juga dapat membantu otot-otot Miss V menjadi lebih lentur dan fleksibel, sehingga tidak terasa nyeri saat berhubungan seksual.
BACA JUGA:Mengolah Rumput Babandotan sebagai Pupuk, Mampu Meningkatkan Kesuburan Tanah
Psikoterapi
Rasa tidak nyaman yang muncul akibat vaginismus sering kali disebabkan oleh masalah psikologis. Jika mengalaminya, dokter mungkin akan menyarankan kamu untuk menjalani psikoterapi. Jika pengobatan di atas tidak berhasil mengatasi penyakit pada Miss V atau kamu masih kerap mengalami gangguan saat berhubungan seksual, dokter mungkin akan menyarankan tindakan penanganan lain, seperti operasi pada Miss V.
Selain dengan beberapa penanganan di atas, dokter juga mungkin akan menyarankan penggunaan pelumas Miss V saat berhubungan seksual guna mengurangi rasa tidak nyaman yang muncul.
BACA JUGA:Bumbu Dapur Kadaluarsa Bisa Jadi Pupuk Tanaman, Ini Manfaatnya
Biasakan juga untuk selalu menggunakan kondom dan hindari perilaku seks berisiko, misalnya sering berganti pasangan seksual. Agar Miss V tidak mudah terkena infeksi, rutinlah untuk menjaga kebersihan organ intim. Penyakit pada Miss V yang dapat mengganggu hubungan seksual ada berbagai macam dan pengobatannya harus sesuai dengan penyebab yang mendasarinya.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: