Ribuan Jamkesmas Diduga Bermasalah
BENGKULU, BE - Dari total 652 ribu orang penerima Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di Provinsi Bengkulu, 5 persen diantaranya atau sekitar 32 ribu diduga bermasalah. Dari analisa sementara, kemungkinan data bermasalah tersebut seperti penerima yang telah meninggal dunia dan tidak tepat sasaran, seperti pegawai negeri.
Gubernur H. Junaidi Hamsyah, SAg, MPd menegaskan komitmennya untuk memperbaiki data penerima Jamkesmas agar tepat sasaran. Bahkan pembahasan Jamkesmas juga dilakukan langsung bersama Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Ali Gufrom Mukti, MSc, Ph.D.
\"Proses identifikasi dan inventarisir terhadap data penerima Jamkesmas bermasalah sudah kita lakukan. Tapi ada kabupaten yang belum menyerahkan data, sehingga belum bisa diinventarisir. Dalam waktu dekat Dinas Kesehatan kembali akan menyurati kabupaten bersangkutan,\" kata Gubernur Junaidi saat ditemui kemarin (Sabtu, 13/4).
Dijelaskan, temuan penerima Jamkesmas bermasalah hasilnya akan diserahkan Pemda Provinsi Bengkulu ke Pusat Pelayanan Jaminan Kesehatan (P2JK) dan kepada Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Karena Jamkesmas merupakan kewenangan pemerintah pusat.
\"Diakomodir atau tidak hasil inventarisir penerima Jamkesmas yang bermasalah nantinya tergantung pemerintah pusat melalui P2JK dan TNP2K. Yang jelas kita telah berusaha agar Jamkesmas tepat sasaran,\" tuturnya.
Selain itu, total masyarakat di Provinsi yang mendapatkan jaminan sosial dan kesehatan baru 56 persen. Sisanya, 44 persen, seluruhnya akan diakomodir pada tahun 2014. Melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), seluruh masyarakat Indonesia pada tahun 2014 akan mendapatkan jaminan kesehatan. Dan Gubernur Bengkulu mengimbau kepada masyrakat Provinsi Bengkulu untuk berprilaku hidup sehat, agar tidak jatuh sakit. (100)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: