Korban Penipuan PNS: Warga Bengkulu Kehilangan 395 Juta Rupiah

Korban Penipuan PNS: Warga Bengkulu Kehilangan 395 Juta Rupiah

Kasi Humas Polresta Bengkulu IPTU Endang Sudrajat saat dikonfirmasi terkait dugaan penipuan-(Anggi)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Seorang perempuan berinisial DW (55) asal Kota Bengkulu mengalami penipuan yang merugikannya hingga ratusan juta rupiah. Modus penipuan ini melibatkan janji untuk meluluskan anaknya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pendidikan.

Menurut laporan DW, pertemuan pertama dengan terlapor berinisial PS terjadi di halaman parkir Pemerintah Provinsi Bengkulu pada Rabu (26/02/2014). Dalam pertemuan itu, PS menawarkan jasa untuk memastikan anak DW lulus PNS dengan syarat membayar sejumlah uang.

Keduanya sepakat, dan DW memberikan uang sebesar 215 juta rupiah kepada PS. Namun, beberapa bulan kemudian, terlapor kembali meminta tambahan uang sebesar 180 juta rupiah. Janji manis itu ternyata hanya kebohongan. Hingga kini, setelah sepuluh tahun berlalu, anak DW belum juga lulus menjadi PNS.

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Gelar Sosialisasi Operasi Zebra Nala 2024 di Sekolah

BACA JUGA:Sidang Keterangan Saksi Ahli, JPU: Dugaan Korupsi di RSUD Mukomuko Semakin Kuat

Akibat penipuan tersebut, DW mengalami kerugian total mencapai 395 juta rupiah. Merasa ditipu, ia melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Kapolresta Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata S.Ik, melalui Kasi Humas IPTU Endang Sudrajat, mengonfirmasi laporan tersebut. “Benar, kami menerima laporan terkait dugaan tindak pidana penipuan ini. Saat ini, kami sedang memanggil saksi-saksi untuk menyelidiki lebih lanjut,” ungkapnya pada Selasa (15/10/2024).

Melihat maraknya kasus penipuan di wilayah hukum Polresta Bengkulu, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. “Kami harap masyarakat lebih berhati-hati ketika ada orang yang menawarkan janji manis. Jangan mudah percaya dengan tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan,” tambah IPTU Endang Sudrajat.

Kasus DW ini menjadi pengingat bagi semua orang untuk tetap kritis dan tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan, terutama ketika melibatkan uang dalam jumlah besar. Penipuan dengan modus seperti ini bisa terjadi pada siapa saja, dan kewaspadaan menjadi langkah penting untuk mencegahnya.(cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: