Mahasiswa sebagai Agen Perubahan, BEM FISIP UNIB Berperan Aktif dalam Isu Sosial dan Lingkungan

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan, BEM FISIP UNIB Berperan Aktif dalam Isu Sosial dan Lingkungan

Gubernur BEM FISIP Universitas Bengkulu, Muhammad Rabil Fahri-foto:istimewa-

BENGKULUEKSPRESS.COM  - Di tengah meningkatnya kompleksitas tantangan sosial dan lingkungan, mahasiswa semakin mengambil peran penting sebagai agen perubahan. Mereka tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga berkontribusi secara aktif untuk menggerakkan perubahan di masyarakat melalui berbagai inisiatif kreatif dan advokasi.

Muhammad Rabil Fahri, Gubernur BEM FISIP Universitas Bengkulu, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam menghadapi berbagai isu yang ada.

 "Mahasiswa harus menjadi agen perubahan yang berpikir kritis, memiliki wawasan luas, serta jaringan yang kuat," ujar Rabil

Ia mencontohkan gerakan sosial mahasiswa dalam merespons isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT), yang banyak diangkat melalui media sosial seperti Instagram.

 "Ini adalah contoh nyata dari peran mahasiswa sebagai agen perubahan," tambahnya.

BACA JUGA:Lapangan Rektorat UNIB Jadi Pusat Aktivitas Olahraga dan Ruang Interaksi Bagi Mahasiswa dan Masyarakat Umum

BACA JUGA:Taufik Ruudyan Manaki: Inspirasi Penulis Muda dari Bengkulu

Rabil menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya dituntut untuk sukses secara akademis, tetapi juga peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan di sekitarnya.

 "Menjadi mahasiswa berarti kita harus tetap kritis terhadap kondisi negara dan proses demokrasi yang sedang berlangsung," ungkapnya sembari menggambarkan pentingnya mahasiswa untuk terlibat dalam perbaikan kondisi sosial.

Salah satu langkah konkret BEM FISIP Universitas Bengkulu dalam menjalankan peran tersebut adalah melalui program Ngode FISIP (Ngota Dengan Pimpinan dan Dekan FISIP), di mana Badan Eksekutif Mahasiswa mengundang himpunan mahasiswa dan organisasi mahasiswa di Fakultas untuk berdiskusi secara langsung.

 Pada pertemuan itu, mereka dapat menyampaikan gagasan, keresahan, dan kendala yang dihadapi selama menjalani kegiatan di kampus dan berorganisasi di Fakultas.

Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat peran mahasiswa dalam memperjuangkan aspirasi mereka serta mendorong perubahan yang berdampak positif di lingkungan kampus dan masyarakat. Dengan semangat kritis dan kolaborasi, mahasiswa diharapkan mampu terus mendorong perubahan sosial yang lebih luas dan berkelanjutan.

"Semoga semangat mahasiswa untuk terlibat dalam perubahan sosial ini tidak hanya berhenti di kampus, tetapi dapat menginspirasi masyarakat luas untuk turut serta dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik," pungkas Rabil Fahri.

Mahasiswa, dengan daya kritis dan semangat inovatif mereka, kini diakui sebagai salah satu kekuatan penting dalam upaya membangun masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan. Dengan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, generasi muda ini siap membawa perubahan yang positif di masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: