Konferensi Internasional ke-5 di Stikes Tri Mandiri Sakti Bahas Bencana & Kesehatan
konferensi internasional bertajuk 5th International Conference on Health Sciences & Disaster Management yang berlangsung secara 25 September 2024-(foto: istimewa)-
BENGKULUEKSPRESS.COM – Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu kembali menggelar konferensi internasional bertajuk 5th International Conference on Health Sciences & Disaster Management pada 25 September 2024.
Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan Lincoln University College Malaysia dan BPBD Pusat. Konferensi ini bertujuan untuk mendiskusikan tantangan dan solusi dalam menghadapi bencana yang berdampak pada sistem kesehatan masyarakat.
Pemilik Stikes Tri Mandiri Sakti, Effendi M.S., menyampaikan pentingnya konferensi ini bagi Provinsi Bengkulu dan Indonesia.
"Konferensi ini sangat krusial, terutama bagi Bengkulu yang berada di kawasan rawan bencana karena terletak di tiga lempengan bumi yang berisiko tinggi terkena gempa," ungkap Effendi.
Acara ini juga sebagai langkah awal untuk meningkatkan mitigasi bencana, terutama dengan semakin maraknya isu terkait potensi gempa megathrust yang dapat mengguncang Bengkulu.
BACA JUGA:Peningkatan Kualitas Pendidikan: PKM Kolaborasi Jurnalistik UNIB dan UIN Batu Sangkar
BACA JUGA:Siswa SMAN 1 Kota Bengkulu Ikuti Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0
Konferensi ini mencakup berbagai topik, termasuk kesiapsiagaan menghadapi bencana seperti banjir, polusi udara dan air, kelangkaan air, demam berdarah, rabies, pelayanan kesehatan lansia, serta penggunaan teknologi komunikasi dan IT dalam manajemen bencana.
Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, menjelaskan bahwa seminar ini diharapkan melahirkan kebijakan yang tepat terkait penanganan kebencanaan.
"Konferensi ini menghadirkan narasumber dari universitas ternama di Malaysia, Filipina, serta Indonesia, termasuk BNPB, untuk membahas penanganan bencana secara global dan nasional," jelas Herwan.
Seminar ini memberikan kesempatan bagi para profesional, seperti Administrator Kesiapsiagaan Bencana, Perawat Gawat Darurat, Manajer Emergensi, dan spesialis IT untuk berbagi penelitian terbaru dan praktik terbaik.
Melalui diskusi ini, diharapkan akan muncul rekomendasi kebijakan untuk pengurangan risiko bencana di Provinsi Bengkulu.(imn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: