Benarkah Kalau Jodoh Itu Mirip? Mitos Atau Fakta

Benarkah Kalau Jodoh Itu Mirip? Mitos Atau Fakta

Menurut penelitian, salah satu faktor pasangan terlihat mirip karena kepribadian keduanya juga cenderung mirip.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Banyak orang yang percaya bahwa mereka yang berjodoh biasanya memiliki wajah yang mirip. Selain wajah yang mirip, pasangan juga dikatakan berjodoh jika punya kesamaan dalam kepribadian dan hobi. Namun, apakah hal-hal tersebut bisa dibuktikan secara ilmiah?

Berdasarkan beberapa penelitian, memang banyak pasangan yang punya kemiripan secara fisik. Meski begitu, hal ini bukan menjadi satu-satunya faktor yang membuat dua orang pasti berjodoh, ya. Ada juga faktor lain yang bisa membuat dua orang saling jatuh cinta dan akhirnya berjodoh.

BACA JUGA:Dituntut 2,5 Tahun Penjara, PH Mantan Ketua Baznas Bengkulu Selatan Yakin Kliennya Divonis Lebih Ringan

Penjelasan Ilmiah tentang Jodoh Mungkin Terlihat Mirip
Menurut penelitian, salah satu faktor pasangan terlihat mirip karena kepribadian keduanya juga cenderung mirip. Hal ini diperkuat dalam sebuah riset melalui analisis foto-foto pasangan yang baru menikah dengan membandingkan foto-foto pasangan yang jenjang pernikahannya lebih dari 25 tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa semakin lama pasangan bersama, maka mereka akan semakin terlihat mirip satu sama lain. Tidak hanya itu, kehidupan bahagia yang dijalani oleh pasangan juga dapat memengaruhi adanya kemiripan secara fisik pada diri keduanya.

BACA JUGA:Balon Wawali Kota Bengkulu Nuragiyanti Dewi Siap Adopsi Pola Bisnis Luar Negeri untuk Kembangkan UMKM

Dari sisi psikologis, minat dan selera seseorang juga bisa berubah mengikuti pasangannya. Sebagai contoh, kamu mungkin akan mulai tertarik dengan aliran musik yang disukai oleh pasanganmu, atau kamu mungkin akan suka berkebun bila pasanganmu memiliki hobi berkebun.

Faktor Lain yang Membuat Pasangan Berjodoh
Meski ada penelitian yang mendukung anggapan ini, jangan berpikir bahwa pasangan kamu saat ini yang secara fisik dan sifat berbeda jauh bukanlah jodoh, ya. Kamu tidak harus selalu jatuh cinta dengan seseorang yang memiliki kemiripan saja, kok.

Ada banyak faktor yang bisa membuat seseorang jatuh cinta dan akhirnya terikat pada janji suci pernikahan. Beberapa faktor tersebut di antaranya:

BACA JUGA:BRIEF 2024: Hadirkan Investor Hingga Paparkan Pengembangan Investasi di Bengkulu

Sudah menjalin hubungan yang akrab
Rasa akrab merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah hubungan. Soalnya, dari rasa akrab ini bisa timbul rasa nyaman yang lama-kelamaan berubah menjadi rasa cinta. Nah, dari hal tersebut dua insan bisa sampai pada jenjang pernikahan.

Pasangan memiliki karakteristik yang disukai
Dua orang juga bisa jatuh cinta karena saling menyukai karakteristik masing-masing, baik itu secara fisik, maupun sifat atau kepribadian. Hal ini tidak selalu berupa kemiripan karakter, kadang juga bisa bertolak belakang. Misalnya, kalau kamu adalah seseorang yang tidak sabaran dan mudah emosi, mungkin kamu akan tertarik dengan seseorang yang kepribadiannya sabar dan tenang.

BACA JUGA:Nunggak Biaya Kios, Pedagang di 3 Pasar Diberi Surat Teguran, Tak Diindahkan Bakal Disegel

Saling menyukai satu sama lain
Ketika orang lain tertarik atau menyukaimu, maka bisa terjadi hubungan timbal balik yang membuat kamu juga suka kepadanya. Hal ini bisa menjadi dasar terjalinnya hubungan romantis hingga ke jenjang pernikahan.

Selain itu, perlu diingat juga, untuk menjalin hubungan yang sehat dan tahan lama, dibutuhkan komitmen, usaha, dan komunikasi yang baik satu sama lain. Jadi, bukan semata-mata karena kamu dan pasangan memiliki kemiripan fisik saja, ya.

BACA JUGA:Tabrakan Maut Mio VS Ninja di Jalan Danau, 1 Orang Meninggal Dunia, 1 Luka Berat

Adanya perbedaan dalam hubungan romantis juga bukan hal yang buruk, kok. Hal tersebut malah dapat melatih kamu dan pasangan untuk saling belajar memahami dan melengkapi satu sama lain. Namun, kalau kamu memiliki permasalahan dengan pasangan akibat banyaknya perbedaan di antara kalian, jangan ragu untuk berkonsultasi dan meminta bantuan psikolog terkait hal ini.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: