Perlu Diwaspadai! Ini Dia 6 Bahaya Tantrum pada Orang Dewasa

Rusaknya hubungan sosial terhadap orang-orang sekitar adalah salah satu dampak dan bahaya jika tantrum sering terjadi. Dimana saat sedang dalam kondisi tantrum tubuh dan pikiran akan sulit dikontrol baik dari diri sendiri ataupun orang lain. 

Dengan begitu, kondisi tersebut akan membuat orang-orang sekitar merasa terganggu. Selain itu, prilaku yang terus-menerus dapat merusak hubungan interpersonal, menjauhkan dari teman, keluarga, atau komunitas.

3. Pengrusakan

Apa yang dilakukan orang pada saat mengalami kondisi tantrum? Sudah bukan rahasia lagi, jika sedang mengalami tantrum orang akan cenderung bersikap kasar dan tidak berhati-hati. Seperti banyak kasus orang yang sedang mengalami tantrum sering kali memecahkan dan membanting barang-barang yang ada di rumah. 

BACA JUGA:Ini Dia 7 Cream Pemutih Wajah BPOM untuk Kulit yang Cerah dan Sehat

Jika sudah begitu, tantrum bisa berujung pada pengrusakan barang-barang di sekitarnya atau lingkungan sekitar, sehingga menyebabkan kerugian material yang signifikan.

4. Tindakan Kekerasan

Tak hanya pengerusakan, tantrum juga dapat memicu tindakan yang lebih berbahaya seperti tindakan kekerasan. 

Tantrum bisa memicu tindakan kekerasan fisik terhadap diri sendiri atau orang lain, meningkatkan risiko cedera serius. Tindakan tersebut tentu akan membahayakan orang-orang sekitar terlebih jika melakukan tindakan dengan menggunakan benda keras atau bahkan senjata tajam. 

5. Masalah Pekerjaan

Bagi kamu yang mungkin berada di lingkungan kerja, tantrum bisa mengancam pekerjaan dan orang-orang sekitar. 

Dengan kondisi tersebut, tantrum dapat mengganggu kinerja di tempat kerja, mengancam stabilitas pekerjaan, atau bahkan menyebabkan kehilangan pekerjaan.

BACA JUGA:Ini Perbedaan Batuk Alergi dan Batuk Biasa Beserta Cara Mengatasinya

6. Masalah Hukum

Masalah hukum menjadi salah satu bahaya tantrum jika sering terjadi. Tantrum yang berujung pada tindakan agresif atau kekerasan dapat membawa masalah hukum yang serius, menghadapi sanksi atau tuntutan hukum.

Sumber: