BKD Dicecar Dewan
MUARA BANGKAHULU, BE - Kasus pemutusan kerja yang dialami oleh 12 orang honorer yang mendatangi anggota dewan pada hari Jum\'at (5/4) lalu, berbuntut panjang. Kemarin, sejumlah anggota dewan melakukan pemanggilan terhadap Badan Kepegawaian Daerah Kota Bengkulu untuk menjelaskan mengenai adanya pemutusan kerja tersebut. Pasalnya, pemberhentian mereka secara sepihak sebagai honorer bukan hanya dinilai tidak berdasarkan pada dasar-dasar yang kuat, namun juga tanpa disertai pemberian gaji para honorer tersebut selama 3 bulan terakhir.
Dari pihak dewan, hadir Sujono SP, Dr Ahmad badawi saluy SE MM dan Norman Suhardi SE. Mereka bertiga secara kompak mencecar Kepala BKD Kota Kautsar Agus Hutari SSTP MSi yang hadir bersama staf-stafnya.
Diwawancarai usai pertemuan, Norman Suhardi mengungkapkan, pemanggilan ini mereka lakukan berdasarkan laporan yang mereka terima dari para honorer yang sejak Januari yang lalu hingga bulan ini belum menerima Surat Perintah Tugas (SPT) dari pihak Pemda Kota. Padahal, katanya, para honorer tersebut mengaku kepadanya selama ini memiliki kinerja yang baik. \"Kami minta agar BKD dapat transparan mengenai rekrutmen honorer ini. Kalau memang honorer yang lama itu layak dicoret, maka tunjukkan dimana letak kesalahan-kesalahan mereka. Karena beberapa pengaduan yang kami terima, mereka selama ini selalu hadir dalam setiap menjalankan tugas,\" jelasnya.
Ditambahkan Norman, pihak dewan meminta kepada BKD Kota agar mengesampingkan persoalan politis dalam masalah honorer ini. Karena hal ini menyangkut mata pencaharian mereka. \"Kalau memang persoalannya adalah kinerja mereka, buktikan kepada kami bagaimana seharusnya ukuran BKD itu mengenai kriteria bekerja yang baik. Bagaimana indikator kinerja mereka memuaskan atau tidak itu?\" tukasnya setengah bertanya.
Sementara itu, Dr Ahmad Badawi Saluy SE MM menjelaskan, bahwa honorer sebenarnya tidak mempunyai tupoksi harus bekerja bagaimana. \"Kan tidak ada ketentuan mereka harus menyelesaikan bidang ini atau itu. Sifatnya mereka kan hanya membantu PNS yang ada dilingkungan tempat ia berdinas,\" bebernya.
Karenanya, lanjut Badawi, pihaknya meminta agar persoalan ini segera dituntaskan. Sebab, ia mengaku terus didesak agar dapat memberikan jawaban kepada para honorer yang mendatangi dewan tempo waktu yang lalu. \"Saya yakin Walikota kita orang yang sangat berharap dengan perubuahan dan tidak akan menzalami mereka. Jadi persoalan ini pasti akan diselesaikan dengan seadil-adilnya,\" tandasnya.
Menjawab hal ini, Kepala BKD Kota Kautsar Agus Hutari SSTP MSi mengutarakan bahwa persoalan ini sebenarnya buah dari verifikasi yang pernah dilaksanakan terhadap para honorer tersebut. \"Mereka kan tidak lolos pada seleksi kategori 2 (K2). Kemarin kami sudah berupaya minta keterangan dari BKN Pusat yang menangani bidang honorer ini namun tidak kesampaian karena para pegawainya sedang ada hajatan di DI Yogyakarta. Jadi dengan adanya pertemuan ini, kami berharap nanti bisa kita tindaklanjuti dengan membawa notulensinya kepada pihak yang berwenang di BKN Pusat,\" jawabnya.
Ditanyai mengenai apakah dengan adanya pertemuan antara BKD dengan DPRD Kota ini para honorer yang dicoret dapat kembali dipekerjakan, Kautsar tidak secara tegas mengatakan hal tersebut. \"Kita kan hanya diminta untuk mempertanyakan kejelasan status mereka. Maka kita akan berfokus kesana. Persoalan mereka bisa diterima lagi atau tidak, kita lihat nanti,\" pungkasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: