Bilik Damai Lembaga Adat Melayu Riau Diresmikan, Bilik Mediasi Pendekatan Budaya Lokal

Bilik Damai Lembaga Adat Melayu Riau Diresmikan, Bilik Mediasi Pendekatan Budaya Lokal

Peresmian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMRI),Selain menggunting pita dan meninjau bilik damai, peeesmian juga ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kajati dan pimpinan LAMR. -(istimewa)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Suatu fasilitas hukum dengan mengedepankan kearifan lokal Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau, yang dinamakan Bilik Damai, diresmikan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau  Datuk Seri Lela Junjungan  Negeri Akmal Abbas, S.H., M.A., Rabu (31/7).

Selain menggunting pita dan meninjau bilik damai, peeesmian juga ditandai dengan penandatanganan prasasti  oleh Kajati dan pimpinan LAMR. 

Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR,  Datuk Seri Marjohan  Yusuf, dalam elu-eluannya berterima kasih kepada Kajati Riau beserta jajarannya  yang telah menyediakan fasilitas itu. Hal tersebut pasti menambah semangat kepada LAMR yang selalu diminta memediamasi perkara oleh khalayak. 

Menurutnya, keinginan memiliki ruang untuk mediasi itu secara permanen telah lama. LAMR misalnya, sempat mengirim pengurusnya untuk mengamati Bale Mediasi yang dimiliki NTB akhir tahun 2022. Keinginan ini makin mengeristal setah Akmal Abbas menjadi Kajati Riau. 

BACA JUGA:Tradisi Jenang, Penyajian Makanan dalam Acara Adat Melayu di Bengkulu

Dalam sambutannya, Kajati Riau Akmal Abbas mengatakan, hendaknya Bilik Damai bukan semata-mata menjadi simbol, tetapi dapat berjalan optimal dengan pendekatan budaya lokal dalam memangani suatu perkara. Diharapkan  masyarakat memperoleh rasa keadilan yang lahir dari jiwanya sendiri. 

Ia mengatakan, masalah hukum  tidak hanya terbatas pada data korban dan pelaku,  tapi juga sosial budaya. Hukum dengan pendekatan sosial budaya , membuka kemungkina pembinaa  seseorang secara komprehensif dan berkelanjutan. 

Dengan demikian, Bilik Damai, tak mustahil juga memikirkan masa depan seseorang yang tersangkut hukum. Misalnya, kalau latar belakangnya adalah ekonomi, harus dipecakan juga persoalannya tersebut.  Ia berharap, Bilik Damai atau apa pun namanya, dapat berdiri di kabupate/ kota se-Riau.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: