Ini Dia 10 Obat Saraf Kejepit Paling Ampuh di Apotik

Ini Dia 10 Obat Saraf Kejepit Paling Ampuh di Apotik

Ada beragam kandungan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala saraf kejepit, mulai dari obat antinyeri hingga obat antiradang. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Obat saraf kejepit bisa menjadi solusi untuk meredakan nyeri dan berbagai keluhan lain akibat saraf terjepit, seperti mati rasa dan kesemutan. Dengan menggunakan obat ini, aktivitas sehari-hari dapat dilakukan tanpa terganggu rasa sakit.

Saraf kejepit terjadi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tendon, atau otot. Kondisi ini bisa dipicu oleh aktivitas dengan gerakan berulang atau dengan posisi yang sama untuk jangka waktu panjang. Selain itu, saraf kejepit juga bisa terjadi karena cedera atau penyakit lain, seperti rheumatoid arthritis.

BACA JUGA:Ini Dia 8 Langkah Mempersiapkan Kehamilan

Contoh saraf kejepit adalah hernia nukleus pulposus (HNP), skiatika, atau carpal tunnel syndrome. Tanpa penanganan yang tepat, saraf kejepit dapat menimbulkan nyeri yang mengganggu dan rasa tidak nyaman pada otot di sekitar saraf yang terjepit. Untuk meredakan keluhan sakibat saraf terjepit, Anda bisa menggunakan obat saraf kejepit yang dijual bebas maupun yang diresepkan dokter.

Pilihan Produk Obat Saraf Kejepit
Ada beragam kandungan obat yang digunakan untuk mengatasi gejala saraf kejepit, mulai dari obat antinyeri hingga obat antiradang. Sediaan obat saraf terjepit juga sangat bervariasi, meliputi obat minum hingga yang dimasukkan ke dalam dubur. Berikut adalah beberapa produk obat saraf kejepit yang efektif meredakan nyeri dan gejala lain yang menyertai kondisi tersebut:

BACA JUGA:Para Suami Wajib Tahu! 7 Makanan Penambah Kualitas Sperma

Panadol
Panadol dapat dijadikan pilihan obat saraf kejepit untuk meredakan nyeri yang timbul. Panadol mengandung bahan aktif paracetamol. Obat ini bekerja langsung pada sistem saraf pusat yang mengatur rasa nyeri. Panadol tersedia dalam bentuk tablet berisi 500 mg paracetamol yang dapat dibeli bebas di apotik. Untuk meredakan nyeri di saraf yang kejepit, Panadol dapat dikonsumsi 3–4 kali sehari. Minumlah obat ini dengan air putih, bisa sebelum atau setelah makan.

Sumagesic
Sumagesic dapat dikonsumsi sebagai obat saraf kejepit karena mengandung paracetamol. Obat ini dapat menghilangkan nyeri pada saraf kejepit dengan bekerja langsung pada pusat pengaturan nyeri di otak. Sumagesic dijual bebas dalam sediaan tablet yang berisi 600 mg paracetamol. Obat saraf kejepit ini bisa dikonsumsi 3–4 kali sehari. Anda bisa langsung minum obat ini ketika dibutuhkan meski belum makan.

Proris Triple Action
Proris Triple Action bagus digunakan sebagai obat saraf kejepit karena kandungan ibuprofen di dalamnya bisa meringankan nyeri. Ibuprofen bekerja menghambat pembentukan zat pemicu nyeri. Dengan begitu, nyeri di lokasi saraf yang terjepit pun berkurang. Obat ini juga efektif untuk mengurangi peradangan yang mungkin muncul bersama saraf kejepit. Proris Triple Action dijual bebas dalam sediaan kaplet dengan kandungan 200 mg ibuprofen. Obat ini bisa dikonsumsi 3–4 kali sehari dan harus diminum setelah makan.

BACA JUGA:Wajib Dicoba! Terapi Kesuburan untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan

Salonpas Hot
Selain untuk pegal linu, koyo Salonpas Hot juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri otot dan sendi karena saraf terjepit. Kandungan metil salisilat dan ekstrak capsicum dalam Salonpas Hot dapat memberikan sensasi hangat dan menghambat rangsangan nyeri pada saraf sehingga nyeri teralihkan dan berkurang.Salonpas Hot dijual bebas dalam ukuran 4,2 x 6,5 cm dengan daya rekat yang kuat. Koyo panas ini bisa digunakan hingga 4 kali sehari di lokasi saraf terjepit. Namun, hentikan pemakaian koyo ini jika timbul iritasi atau perih di kulit.

Hotin Cream
Hotin Cream adalah obat gosok yang bisa digunakan untuk meringankan nyeri di area saraf yang terjepit. Kandungan metil salisilat, mentol, dan pine oil dalam krim ini mampu memberikan sensasi hangat pada kulit sehingga rasa sakit di area tersebut bisa teralihkan. Hotin Cream dapat dibeli secara bebas di apotek. Produk ini tersedia dalam kemasan botol, tube, dan botol pompa. Untuk menggunakannya sebagai obat saraf kejepit, Hotin Cream dapat dioleskan secukupnya di area yang terasa sakit.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Cara Membuat Anak yang Perlu Diketahui Suami Istri

Voltaren Emulgel
Voltaren Emulgel efektif untuk meredakan nyeri di otot, sendi, tendon, dan ligamen yang disebabkan oleh saraf terjepit. Voltaren Emulgel mengandung diclofenac yang berfungsi sebagai antinyeri sehingga cocok digunakan sebagai obat saraf kejepit. Voltaren Emulgel hadir dalam sediaan gel yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Voltaren Emulgel digunakan dengan cara dioleskan ke lokasi saraf terjepit yang terasa nyeri, 3–4 kali sehari. Obat ini tidak boleh dioleskan pada luka terbuka, kulit yang terkelupas, atau kulit yang terinfeksi.

Lexacort
Lexacort mengandung bahan aktif prednisone yang efektif meredakan nyeri, termasuk nyeri sedang hingga berat karena saraf terjepit. Prednisone bekerja dengan mengurangi peradangan pada saraf dan bantalan saraf yang terjepit. Dengan begitu, keluhan nyeri dan kaku di lokasi saraf kejepit bisa berkurang. Lexacort tersedia dalam bentuk tablet 5 mg dan hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Obat saraf kejepit ini perlu dikonsumsi sesudah makan, 1 kali sehari.

BACA JUGA:Wah, Kehamilan Ternyata Bisa Menular Lho!

Novexib
Novexib mengandung celecoxib yang bekerja menghambat enzim penghasil prostaglandin, yaitu zat yang menyebabkan timbulnya rasa sakit dan radang. Cara kerja tersebut akan mengurangi keluhan nyeri di sekitar saraf yang terjepit. Berkat cara kerja tersebut, Novexib bisa digunakan sebagai obat saraf kejepit.

Jika dibandingkan dengan obat saraf kejepit dari golongan OAINS yang lain, seperti ibuprofen, celecoxib lebih aman untuk penderita sakit maag, karena lebih jarang menimbulkan efek samping perih di lambung. Novexib tersedia dalam bentuk tablet 200 mg yang cukup dikonsumsi 1 kali sehari. Obat resep ini bisa diminum sebelum atau sesudah makan.

Forres
Forres bisa digunakan sebagai obat saraf kejepit karena mengandung eperisone sebagai bahan aktifnya. Eperisone mampu melemaskan otot yang kaku serta meningkatkan sirkulasi darah dan menekan refleks nyeri. Dengan begitu, rasa sakit dan tegang pada otot di sekitar saraf yang terjepit bisa berkurang. Forres tersedia dalam bentuk tablet 50 mg yang bisa diperoleh dengan resep dokter. Untuk meredakan nyeri di saraf yang terjepit, Forres bisa dikonsumsi hingga 3 kali sehari setelah makan.

BACA JUGA:Safari Jum'at Polsek Sungai Rumbai: Upaya Bersama Jaga Kamtibmas Jelang Pilkada 2024

Kaltrofen Suppositoria
Jika nyeri akibat saraf kejepit terasa sangat tajam dan berat, Kaltrofen Suppositoria bisa menjadi solusi untuk meredakannya. Kaltrofen Suppositoria mengandung 100 mg ketoprofen. Obat ini bisa bekerja cepat menurunkan kadar zat yang memicu timbulnya nyeri. Dengan demikian, nyeri akan mereda.

Kaltrofen Suppositoria tergolong sebagai obat resep sehingga Anda perlu resep dokter untuk mendapatkannya. Obat saraf kejepit ini bisa digunakan 1­–2 kali sehari dengan cara dimasukkan ke dalam dubur. Pastikan Anda membaca petunjuk pemakaian obat ini sebelum menggunakannya.

Berbagai obat saraf kejepit di atas efektif meredakan nyeri di area saraf yang terjepit jika digunakan sesuai aturan pakai. Penggunaan obat saraf terjepit bisa segera dihentikan begitu keluhan mereda. Jangan menggunakan obat tersebut lebih dari 5 hari tanpa arahan dari dokter.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: