7 Efek Samping Begadang untuk Kesehatan, Salah Satunya Risiko Gangguan Mental

BENGKULUEKSPRESS.COM - Tidak dapat dipungkiri jika banyak penyakirt yang muncul akibat kebiasaan begadang yang dilakukan terus-menerus. Namun, tidak hanya itu, efek begadang yang dibiarkan berkepanjangan juga bisa menyebabkan gangguan pada kondisi fisik dan mental Anda.

Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan waktu tidur yang berbeda-beda, tergantung usia dan aktivitas sehari-hari. Waktu tidur yang cukup pada orang dewasa umumnya adalah sekitar 7–9 jam per hari, sedangkan anak-anak perlu tidur selama 10–13 jam setiap hari. 

Selain menyebabkan Anda mudah mengantuk dan kelelahan, kurang tidur akibat begadang dan kerja lembur juga bisa berpengaruh pada kondisi emosi dan psikologis. 

Kebiasaan sering begadang pun diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti diabetes, obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Selain hal-hal yang sudah disebutkan di atas, masih ada banyak efek buruk begadang yang penting untuk dikenali, yaitu:

BACA JUGA:Ingin Diet Berhasil, dr Zaidul Akbar Sarankan Minum Pembakar Lemak Ini Setiap Hari

1. Penurunan sistem imunitas

Efek samping keseringan begadang dapat menyebabkan penurunan sistem imun. Kebiasaan kurang tidur atau sering begadang, terutama jika waktu tidur kurang dari 6 jam, bisa membuat daya tahan tubuh melemah. 

2. Peningkatan berat badan

Begadang juga bisa mengalami kenaikan berat badan lebih banyak, jika dibandingkan dengan orang yang tidurnya cukup setiap hari. Hal ini bisa membuat orang yang sering begadang lebih berisiko mengalami obesitas.

Efek begadang bisa meningkatkan berat badan. Salah satu alasan ini adalah Efek begadang yang bisa mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, kurang tidur juga bisa membuat tubuh menjadi lebih cepat lapar, sehingga pola makan pun sulit untuk dijaga.

BACA JUGA:Agar Lambung Tetap Sehat dan Bebas Penyakit, dr Zaidul Akbar: Konsumsi Buah Enak Ini

3. Penuaan dini

Saat begadang dan kurang tidur, tubuh Anda akan menghasilkan lebih banyak hormon stres (kortisol). Hormon ini dapat memecah dan merusak struktur kolagen pada kulit, yakni protein yang berfungsi untuk membuat kulit lebih kencang dan elastis.

Sumber: