Jarang Diketahui, Inilah 7 Manfaat Buah Dewandaru untuk Kesehatan

BENGKULUEKSPRESS.COM - Mungkin sebagian dari kamu belum mengetahui nama buah yang satu ini, buah dewandaru.

Buah dewandaru mengandung beragam vitamin dan mineral penting. Manfaatnya mulai dari meningkatkan kekebalan tubuh hingga kaya akan antioksidan.

Mungkin sebagian dari kamu belum mengetahui nama buah yang satu ini. Buah dewandaru (Eugenia uniflora) atau ceri Surinam, buah ini merupakan buah tropis dari keluarga myrtle (Myrtaceae). 

Pohonnya memiliki ketinggian mencapai 25 kaki dengan bunga berwarna putih. Buahnya kecil, lebarnya sekitar 2 hingga 4 sentimeter. 

Setiap buah memiliki tujuh atau delapan rusuk vertikal, sehingga akan tampak seperti labu kecil. Saat berkembang, warnanya berubah dari hijau menjadi oranye. Nah, mau tahu apa saja kandungan nutrisi dan manfaat buah dewanrundu untuk kesehatan tubuh? Berikut ulasannya!

BACA JUGA:Ingin Mengatasi Darah Tinggi dan Kolesterol, Dr Zaidul Akbar Bagikan Cara Sederhananya

Kandungan Nutrisi Buah Dewandaru

Buah dewandaru atau buah pitanga terkenal dengan beberapa nama, yaitu ceri suriname, ceri Brasil, ceri Florida, atau ceri cabai rawit. Asalnya dari Suriname dan beberapa negara Amerika Selatan, seperti Guyana, Brazil, serta Uruguay.

Ragam Manfaat Buah Dewandaru

Buah dewandaru juga memiliki antioksidan dan vitamin C. Berkat beberapa kandungan baik di atas, buah ini memiliki sifat antiseptik, antitumor, astringen dan antibakteri yang mampu mendukung kesehatan tubuh keseluruhan. Lantas, apa saja manfaat buah dewandaru?

1. Meningkatkan kekebalan tubuh

Buah dewandaru mengandung antioksidan yang kaya akan vitamin esensial, yang penting dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh. Kandungan ini diperlukan untuk melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh.

BACA JUGA:Ampuh Hilangkan Jerawat, Inilah Manfaat Konsumsi Tomat Challenge Video TikTok

Studi berjudul Vitamin C and immune function yang terbit pada Nutrients menemukan, vitamin C bekerja dengan merangsang migrasi neutrofil ke tempat infeksi, meningkatkan fagositosis dan pembentukan oksidan, serta pembunuhan mikroba. 

Sumber: