Jangan Terlalu Sering! Begini Bahaya Minum Boba Tea Secara Berlebihan

Gangguan kesehatan yang dapat muncul jika kamu terlalu sering mengonsumsi minuman-Pinterest -
Selain itu, tambahan zat bernama guar gum sebagai bahan campuran di dalam pearl juga dinilai dapat memicu sembelit.
Selain berbagai risiko kesehatan di atas, pemanis buatan, pengental, dan pengawet yang digunakan dalam boba tea juga mengandung zat-zat yang dinilai tidak baik untuk kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan.
Kandungan gula yang tinggi pada minuman ini juga bisa berisiko menyebabkan diabetes, jika bubble tea dikonsumsi terlalu sering atau banyak.
BACA JUGA:Tiga Obat Kuat Alami, dr Zaiduk Akbar: Agar Suami Perkasa di Rumah Tangga
BACA JUGA:Cerahkan Wajah Hingga Atasi Panu, Berikut Manfaat Daun Diri untuk Kesehatan Kulit Wajah
4. Meningkatkan risiko penyakit asam urat
Sumber makanan tinggi gula dan kalori sudah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes. Selain itu, kandungan gula dan kalori yang tinggi pada minuman manis juga dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung dan asam urat.
Berdasarkan penelitian pada 2013, konsumsi minuman manis lebih dari dua kali sehari terbukti meningkatkan risiko penyakit asam urat sebesar 1,78 kali pada laki-laki. Sementara itu, risiko pada perempuan bertambah menjadi 3,05 kali lipat.
Bahaya ini erat kaitannya dengan kandungan fruktosa pada minuman manis seperti boba tea. Ketika tubuh Anda memecah fruktosa, proses ini akan menghasilkan purin. Purin di dalam tubuh kemudian dipecah kembali menjadi asam urat.
BACA JUGA:Ini Dia 7 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Testosteron yang Perlu Pria Ketahui
BACA JUGA:5 Manfaat Kacang Hazelnut, Kacang Camilan Enak Penghilang Stress
5. Gangguan Pencernaan
Kebanyakan mengonsumsi minuman boba bisa memicu gangguan pencernaan, yaitu sembelit. Pasalnya, boba memiliki kandungan nutrisi yang rendah, terutama serat.
Terlalu sering mengonsumsi boba bisa membuat tubuh tidak mendapat asupan serat yang cukup.
Salah satu alasannya karena keinginan untuk makan biasanya menurun karena sudah terlalu kenyang. Kurangnya asupan serat dan nutrisi lain dari makanan sehat bisa meningkatkan risiko sembelit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: