Tips Jitu Meningkatkan Profitabilitas Trading Forex dengan CCI Histogram yang Tepat

Tips Jitu Meningkatkan Profitabilitas Trading Forex dengan CCI Histogram yang Tepat

CCI Histogram adalah perubahan dari indikator CCI yang menampilkan perbedaan antara nilai CCI saat ini dan nilai rata-rata periode tertentu dalam bentuk histogram. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - CCI Histogram adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan dalam trading forex. CCI sendiri adalah singkatan dari Commodity Channel Index. Indikator ini dapat membantu trader dalam mengidentifikasi tren, kekuatan tren, dan potensi pembalikan tren dalam pasar forex.

CCI Histogram didasarkan pada perhitungan CCI yang dibuat oleh Donald Lambert pada tahun 1980. CCI mengukur perbedaan harga saat ini dengan harga rata-rata dalam jangka waktu tertentu. Indikator ini menggunakan skala dari -100 hingga +100, dan digunakan untuk mengidentifikasi level overbought (beli berlebih) dan oversold (jual berlebih).

BACA JUGA:Begini Cara Menghapus Data Dari Pinjaman Online dengan Mudah

CCI Histogram adalah perubahan dari indikator CCI yang menampilkan perbedaan antara nilai CCI saat ini dan nilai rata-rata periode tertentu dalam bentuk histogram. Histogram berada di atas garis nol saat CCI saat ini di atas nilai rata-rata dan di bawah garis nol saat CCI saat ini di bawah nilai rata-rata.

Pada umumnya, CCI Histogram dianggap sebagai indikator momentum. Hal ini karena pergerakan histogram yang cepat menunjukkan momentum yang kuat. Sebaliknya, histogram yang bergerak lambat menunjukkan momentum yang lebih lemah.

Trader forex dapat menggunakan CCI Histogram dalam beberapa cara. Salah satu cara yang paling umum adalah untuk mengidentifikasi sinyal beli atau jual. Jika histogram bergerak di atas garis nol dan bergerak ke atas, ini menunjukkan bahwa momentum bullish sedang berkembang. Ini adalah sinyal beli. Sebaliknya, jika histogram bergerak di bawah garis nol dan bergerak ke bawah, ini menunjukkan bahwa momentum bearish sedang berkembang. Ini adalah sinyal jual.

BACA JUGA:Untuk TKI, Pahami Hal Ini Sebelum Kamu Ingin Bekerja di Jepang!

CCI Histogram juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi divergensi. Divergensi terjadi ketika histogram CCI bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah harga. Sebagai contoh, jika harga terus naik tetapi histogram CCI turun, ini menunjukkan bahwa momentum bullish telah melemah dan mungkin akan ada pembalikan tren. Sebaliknya, jika harga terus turun tetapi histogram CCI naik, ini menunjukkan bahwa momentum bearish telah melemah dan mungkin akan ada pembalikan tren.

Selain itu, CCI Histogram dapat digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Jika histogram bergerak ke arah yang sama dengan arah tren, ini menunjukkan bahwa tren sedang berlangsung dengan kuat. Sebaliknya, jika histogram bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah tren, ini menunjukkan bahwa tren sedang kehilangan momentum dan mungkin akan segera berbalik.

Cara Penggunaan Cci Histogram Paling Ideal Pada Trading Forex
Indikator ini dapat membantu trader untuk mengidentifikasi tren, kekuatan tren, dan potensi pembalikan tren dalam pasar forex. Berikut adalah cara penggunaan CCI Histogram di Trading Forex:

BACA JUGA:10 Bisnis Sampingan Ini Cocok Buat Driver Ojol

1. Mengidentifikasi Sinyal Beli dan Jual
Pertama-tama, CCI Histogram dapat digunakan untuk mengidentifikasi sinyal beli dan jual. Sinyal beli terjadi ketika histogram CCI bergerak di atas garis nol dan bergerak ke atas. Sebaliknya, sinyal jual terjadi ketika histogram CCI bergerak di bawah garis nol dan bergerak ke bawah. Trader dapat memasuki posisi beli ketika sinyal beli terbentuk dan posisi jual ketika sinyal jual terbentuk. Namun, trader perlu mengkonfirmasi sinyal dengan menggunakan indikator teknikal lain dan analisis pasar yang lebih luas.

2. Mengidentifikasi Divergensi
Divergensi terjadi ketika histogram CCI bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah harga. Sebagai contoh, jika harga terus naik tetapi histogram CCI turun, ini menunjukkan bahwa momentum bullish telah melemah dan mungkin akan ada pembalikan tren. Sebaliknya, jika harga terus turun tetapi histogram CCI naik, ini menunjukkan bahwa momentum bearish telah melemah dan mungkin akan ada pembalikan tren. Trader dapat menggunakan divergensi sebagai sinyal untuk memasuki atau keluar dari posisi trading.

3. Mengukur Kekuatan Tren
CCI Histogram juga dapat digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Jika histogram bergerak ke arah yang sama dengan arah tren, ini menunjukkan bahwa tren sedang berlangsung dengan kuat. Sebaliknya, jika histogram bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah tren, ini menunjukkan bahwa tren sedang kehilangan momentum dan mungkin akan segera berbalik. Trader dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan kapan harus masuk atau keluar dari posisi trading.

BACA JUGA:Ini Dia Daftar Pekerjaan di Korea untuk Wanita, Berikut Gaji dan Syaratnya

4. Menentukan Level Overbought dan Oversold
CCI Histogram dapat digunakan untuk menentukan level overbought (beli berlebih) dan oversold (jual berlebih). Level overbought terjadi ketika histogram CCI bergerak di atas level +100, sedangkan level oversold terjadi ketika histogram CCI bergerak di bawah level -100. Jika pasar sudah mencapai level overbought atau oversold, maka ada kemungkinan akan terjadi pembalikan tren. Trader perlu memperhatikan kondisi pasar dan mengkonfirmasi sinyal dengan menggunakan indikator teknikal lain dan analisis pasar yang lebih luas sebelum memasuki posisi trading.

Kelebihan Menggunakan CCI Histogram
Ada beberapa kelebihan dalam menggunakan CCI Histogram yang dapat membantu trader dalam mengambil keputusan trading. Berikut adalah beberapa kelebihan CCI Histogram:

1. Mengidentifikasi Sinyal Beli dan Jual
CCI Histogram dapat membantu trader dalam mengidentifikasi sinyal beli dan jual. Sinyal beli terjadi ketika histogram CCI bergerak di atas garis nol dan bergerak ke atas, sedangkan sinyal jual terjadi ketika histogram CCI bergerak di bawah garis nol dan bergerak ke bawah. Dengan demikian, trader dapat memasuki posisi beli ketika sinyal beli terbentuk dan posisi jual ketika sinyal jual terbentuk.

BACA JUGA:Mau Kerja di Singapura? Simak Jenis, Gaji dan Lowongan Kerja yang Tersedia

2. Mengidentifikasi Divergensi
CCI Histogram juga dapat membantu trader dalam mengidentifikasi divergensi. Divergensi terjadi ketika histogram CCI bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah harga. Hal ini menunjukkan bahwa momentum bullish atau bearish sedang melemah dan mungkin akan terjadi pembalikan tren. Dengan menggunakan divergensi, trader dapat memperkirakan kapan tren akan berbalik dan memasuki atau keluar dari posisi trading.

3. Mengukur Kekuatan Tren
CCI Histogram dapat membantu trader dalam mengukur kekuatan tren. Jika histogram bergerak ke arah yang sama dengan arah tren, ini menunjukkan bahwa tren sedang berlangsung dengan kuat. Sebaliknya, jika histogram bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah tren, ini menunjukkan bahwa tren sedang kehilangan momentum dan mungkin akan segera berbalik. Dengan demikian, trader dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan kapan harus masuk atau keluar dari posisi trading.

4. Menentukan Level Overbought dan Oversold
CCI Histogram juga dapat membantu trader dalam menentukan level overbought (beli berlebih) dan oversold (jual berlebih). Level overbought terjadi ketika histogram CCI bergerak di atas level +100, sedangkan level oversold terjadi ketika histogram CCI bergerak di bawah level -100. Jika pasar sudah mencapai level overbought atau oversold, maka ada kemungkinan akan terjadi pembalikan tren. Dengan demikian, trader dapat menggunakan informasi ini untuk menentukan kapan harus memasuki atau keluar dari posisi trading.

BACA JUGA:Cuan! Ini Harga Tembaga Bekas per Kilogram 2024

5. Sederhana dan Mudah Dipahami
CCI Histogram relatif sederhana dan mudah dipahami, sehingga cocok bagi trader pemula maupun yang sudah berpengalaman. CCI Histogram hanya menggunakan satu indikator dan grafik histogram yang mudah dipahami. Dalam menggunakannya, trader hanya perlu melihat arah histogram dan level overbought/oversold.

6. Cocok untuk Berbagai Jenis Pasar
CCI Histogram cocok digunakan pada berbagai jenis pasar, baik itu pasar trending maupun sideways. Saat pasar trending, CCI Histogram dapat membantu trader dalam mengidentifikasi momentum tren. Sedangkan saat pasar sideways, CCI Histogram dapat membantu trader dalam mengidentifikasi level overbought dan oversold.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: