Mobil Terendam Banjir! Kenali Risiko dan Cara Penanganan Pertamanya

Mobil Terendam Banjir! Kenali Risiko dan Cara Penanganan Pertamanya

Water hammer atau bagian dalam mesin kemasukan air merupakan kondisi yang sangat tidak diinginkan pemilik mobil.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Ada risiko mobil terendam banjir yang bisa sangat membahayakan kondisi kendaraan Anda jika tidak langusng ditangani. Karena itulah sejak dini pahami betul akan risiko mobil terendam banjir tersebut, supaya kendaraan kesayangan bisa terselamatkan dari kerusakan fatal.

Apalagi curah hujan yang cukup besar mengguyur di beberapa wilayah di Indonesia kerap berpotensi munculnya genangan air hingga banjir. Hal ini pula yang membuat para pemilik mobil merasa khawatir jika banjir masuk ke basement kantor, apartemen, pusat perbelanjaan dan lainnya.

BACA JUGA:7 Fitur Mobil yang Sangat Berguna Saat Hujan Deras

Nah, bicara soal banjir yang kerap masuk ke basement, Aftersales Business Division Head Auto2000, Nur Imansyah Tara menyebutkan, meski tidak ada masalah dengan parkir di basement sebuah gedung, potensi mobil terendam banjir bisa saja terjadi. "Jangan panik kalau sampai mobil tidak sempat diselamatkan, pahami risiko masalah dan cara menanganinya supaya mobil kembali normal,” ungkap Nur Imansyah Tara, dalam keterangannya.

Risiko Mobil terendam banjir Apa Saja yang Rusak?
Maka dari itu, Nur Imansyah menjabarkan beberapa resiko mobil jika terendam banjir, seperti di bawah ini.

1. Mesin Kena Water Hammer
Water hammer atau bagian dalam mesin kemasukan air merupakan kondisi yang sangat tidak diinginkan pemilik mobil. Karena begitu air masuk, otomatis mesin tidak boleh dinyalakan, untuk mencegah komponen di dalam ruang mesin seperti piston dan katup jebol. Tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan kalau sampai terjadi.

BACA JUGA:Belum Banyak Yang Tahu! Begini Sejarah Donat di Indonesia

2. Sistem Kelistrikan Bermasalah
Komponen kelistrikan sangat rentan saat mobil terendam banjir, khususnya dalam waktu lama. Perlahan air dapat masuk ke celah sambungan kabel atau konektor kelistrikan yang membuatnya rusak. Sangat berbahaya, apalagi jika air berhasil menjangkau area sensitif seperti ECU atau sensor-sensor mobil.

3. Serangan Karat
Mobil yang terendam banjir bisa membuat munculnya karat pada bagian mobil bermaterial logam seperti besi, khususnya di sudut-sudut yang tak kasat mata, seperti kolong-kolong. Parahnya, jika Anda malas membersihkan atau mencuci mobil, maka karat jadi lebih mudah berkembang. Maka dari itu, untuk mengantisipasi, maka perlu melakukan pelapisan ulang anti karat sebagai langkah pencegahan.

BACA JUGA:Duel Moge Street Cruiser Antara Kawasaki Eliminator 450 Lawan Honda Rebel 500, Siapa Lebih Baik

4. Rem Mobil Blong
Mobil yang terendam banjir juga bisa membuat air menyelinap ke dalam saluran cairan rem, sehingga bisa merusak formulanya dan tidak dapat bekerja optimal. Selain itu, karat yang menyerang komponen mekanikal seperti cakram atau tromol rem, juga bisa membuat rem mobil gagal bekerja. Hal ini tentu akan berbahaya, karena ada kemungkinan setelah mobil kebanjiran bisa membuat rem mobil blong.

5. Bau Tidak Sedap di Kabin Mobil
Risiko mobil terendam banjir biasanya membuat bau tidak sedap seperti amis atau apek. Hal ini biasanya karena air banjir tidak cepat dikeringkan atau ditangani dengan benar. Tidak hanya itu, kabin mobil yang sempat kemasukan air banjir bisa membuat bau singgah dalam waktu cukup lama.

BACA JUGA:Matic Premium Peugeot XP400 Meluncur, Bikin Yamaha XMAX 300 Ketar Ketir

Jika mobil terendam banjir, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui.
1. Jangan Menyalakan Mesin
Meski kondisi air surut, maka jangan mencoba menyalakan mesin untuk mengevakuasi, karena akan membuat mobil jadi bermasalah. Pasalnya, bukan tak mungkin masih ada cairan masuk ke sela mesin, tabung oli, transmisi, atau pada bagian kelistrikan. Dengan menyalakan mesin, maka bisa beresiko korsleting, kerusakan piston, atau water hammer. Maka dari itu, jika ingin memindahkan mobil pasca terendam banjir, sebaikya dilakukan dengan cara didorong.

2. Lepaskan Kabel dari Aki
Hal penting jika mobil telah terendam banjir, maka lepaskan kabel aki yang biasa jadi sumber kelistrikan demi keamanan. Anda bisa mencabut kabel negatif yang berwarna hitam dari kutub aki, agar menghindari resiko terjadi arus pendek atau korsleting.

Pasalnya, jika terjadi korsleting bisa menyebabkan masalah lebih parah. Dan bukan tak mungkin mobil jadi terbakar.  Selain itu, periksa jua beberapa kompartemen dan sejumlah bagian yang ada di kabin yang menggunakan listrik head unit, radio tape, AC, panel, lampu, power window dan lainnya.  

BACA JUGA:Sakaki, Pohon Suci dalam Agama Shinto Di Jepang

3. Keluarkan air dengan cepat
Jika kondisi banjir sudah surut atau merasa aman, maka secepat mungkin keluarkan air atau kotoran yang ada di dalam mobil. Caranya, menggunakan sejumlah kain kering atau kanebo yang dapat menyerap air atau kotoran menempel di jok atau kabin. Dengan membuang air dan kotoran yang terjebak di kabin, hal itu untuk mengurangi bau yang tidak sedap di dalam mobil. Perlu dicatat, saat membersihkan kabin pasca terendam banjir, maka buka kaca jendela agar sirkulasi udara berubah dan terhindar dari lembab, sehingga mengurangi resiko berjamur.

4. Bersihkan kolong mobil
Mobil pasca terendam genangan air atau banjir, sudah seharusnya cuci sampai kolong-kolong. pasalnya bagian kolong sulit terlihat kasat mata. Padahal, bagian kolong bisa memiliki resiko parah setelah terendam banjir. Agar hasil maksimal Anda dapat gunakan air bertekanan tinggi untuk merontokkan kotoran.

BACA JUGA:Inilah Bahasa Langka di Dunia yang Terancam Punah

5. Cek kondisi oil dan bahan bakar
Jika mobil sempat terendam banjir, maka saat surut sebaiknya cek  berbagai kondisi yang memiliki carian, khususnya oli serta bahan bakar. Pasalnya, air bisa saja masuk tercampur dengan oli serta bahan bakar, yang hal tersebut dapat membuat aliran lainnya rusak tambah parah. Maka dari itu, jika sudah mengevakuasi mobil ke tempat aman, disarankan menguras oli agar tak ada campuran di dalamnya, dimana oli yang tercampur, biasanya warna berubah seperti keruh.

Sedangkan untuk bahan bakar, kemungkinan tidak akan bercampur karena air akan di bawah dan minyak di atas. Hanya saja jika air ada di bawah, hal tersebut justru akan lebih cepat masuk ke tempat bahan bakar dan merusak sistem pengapian, sistem saringan dan lainya.  

BACA JUGA:Resmi Diluncurkan! Intip Spesifikasi Honda Stylo 160

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: