Supaya Hidup Dimudahkan dan Banyak Rezeki, Gus Baha Bagikan Amalannya

Supaya Hidup Dimudahkan dan Banyak Rezeki, Gus Baha Bagikan Amalannya

Gus Baha jelaskan amalan agar hidup mudah dan banyak rezeki-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BACA JUGA:Kenapa Orang Islam Harus Kaya Raya, Ini Alasan Gus Baha

Gus Baha kemudian menyampaikan bahwa ada tafsir yang menjelaskan tentang hal ini, dan beliau melanjutkan dengan memberikan arti dari kalimat tafsir dalam bahasa Arab tersebut dengan kata-kata yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

"Ini adalah Rasulallah, orang yang sangat dicintai Allah, yang diperkuat dengan mukjizat, oleh roh kudus, oleh alam malakut," terang Gus Baha.

Jika saja Nabi Muhammad SAW melakukan kesalahan, menurut Gus Baha, maka secara sosial, orang-orang di sekitarnya mungkin akan menjauh.

Kemudian, Gus Baha kembali menanyakan kepada para santrinya, bagaimana jika hal serupa terjadi pada mereka, bagaimana reaksinya akan seperti apa.

Gus Baha melanjutkan bahwa hal semacam itu tentu tidak akan pernah terjadi pada Nabi Muhammad SAW.

Dalam Islam, menahan diri agar tidak merugikan orang lain juga dianggap sebagai bentuk amal kebaikan atau bisa disebut sebagai ibadah.

BACA JUGA:Benarkah yang Wajib Sholat Tahajud hanya Nabi, Simak Penjelasan Gus Baha Berikut

BACA JUGA:Ini Dia 5 Klinik Kecantikan Terbaik Yang Tersebar Di Seluruh Indonesia

"Kalau misalnya kebaikan yang butuh biaya tidak mampu, termasuk berhaji, berzakat, sedekah, kata Nabi, tolonglah ahli kreatif, pekerja rumahan atau apa saja, atau kamu membantu orang yang ngga punya pekerjaan," jelas Gus Baha.

Gus Baha menegaskan bahwa selain amalan menahan emosi, yang tak kalah pentingnya adalah untuk menghindari keburukan yang bisa merugikan orang lain.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan agar hidup dalam kedamaian dan ketentraman.

"Jadi kamu berislam cukup menjaga supaya kejelekanmu tidak punya imbas pada orang lain. Jadi kalau tidak bisa berbuat baik, potensi keburukan kitab jangan sampai menimpa orang lain. Keburukan itu bisa kriminal kejahatan pidana atau merugikan orang lain, atau kejahatan yang tidak sampai kriminal tapi mengganggu orang lain," papar Gus Baha.

Gus Baha memberikan contoh bahwa mengunjungi seseorang untuk mengatasi kesedihan dalam diri adalah tindakan yang keliru, terutama jika orang yang dikunjungi sedang sibuk. Hal ini dapat membuat kesulitan bagi tuan rumah dalam melayani tamunya.

"Jadi kaidah dalam Islam itu kalau tidak bisa berbuat baik, potensi keburukan kita jangan sampai menimpa orang lain. Sehingga Islam menyarankan menyepi ketika kita penat bawaannya emosi itu sebaiknya tidak jalan jalan," terang Gus Baha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: