Es Selendang Mayang, Kuliner Langka Khas Betawi
Es Selendang Mayang khas suku Betawi -Akun Instagram @nianings-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Dikenal dengan kebudayaannya yang kental akan nilai tradisi, Betawi merupakan salah satu suku yang mempunyai peran penting terhadap kebudayaan masyarakat Jakarta. Seiring berjalannya waktu kebudayaan betawi sudah semakin tergerus zaman dan mulai dilupakan.
Sama seperti kuliner khasnya yang semakin di lupakan yakni Es Selendang Mayang. Es Selendang Mayang, ya makanan ini merupakan salah satu makanan khas Betawi yang memiliki cita rasa yang nikmat dan juga lezat.
Penamaan Es Selendang Mayang tercipta karena tiap lapisan hongkue terdiri dari beberapa warna. Nama selendang mayang muncul karena bentuk jajanan ini sendiri. Kata "Selendang" berasal dari warna makanan yang berwarna hijau, putih, dan merah seperti selendang penari. Sementara "Mayang" memiliki arti kenyal dan manis.
BACA JUGA:Menjelajahi Kisah Bersejarah Ayam Taliwang, Kuliner dari Masa Kerajaan Selaparang
Warna-warna tersebut merupakan warna-warna khas masyarakat Betawi. Minuman yang mulai langka keberadaannya saat ini, ternyata sudah populer sejak tahun 1940-an. Walau tergolong sulit ditemukan. Persebaran minuman ini banyak terdapat di daerah Petak Sembilan, Palmerah, Kampung Setu Babakan, Kampung Condet, Kawasan Kotatua, dan sebagainya dan masih ada yang menjual kuliner khas Betawi ini.
Sulitnya menemukan kuliner selendang mayang ini karena sebagian kalangan masyarakat yang ada di Betawi sendiri masih menganggap Es Selendang Mayang sebagai minuman kuno. Melihat tradisi yang ada di Betawi, selendang mayang biasanya disajikan saat pesta pernikahan, sebagai menu takjil atau acara hajatan bernuansa budaya Betawi.
Menyantap minuman ini melambangkan kehangatan dan kemeriahan. Selain menyegarkan, minuman ini dapat mengurangi rasa lapar karena dibuat dengan bahan dasar tepung beras.
BACA JUGA:Mencicipi Lezatnya Sate Kolombi Berbahan Keong Sawah yang memiliki Segudang Khasiat
Tahukah kamu, sangking uniknya Es Selendang Mayang memiliki legenda tentang asal-usul keberadaannya.
Konon, kuliner yang satu ini berasal dari cerita rakyat Si Jampang yakni seorang jagoan Betawi yang dikenal sebagai perampok, yang hasilnya akan dibagikan kepada rakyat miskin, kala itu.
Dikisahkan, pria ini lalu jatuh hati kepada wanita bernama Mayangsari hingga rela melakukan apa pun. Penampilan Mayangsari yang memiliki rambut terurai dan ikal, hidung mancung, serta mata indah meneduhkan, menggambarkannya sebagai wanita berparas cantik.
Orang-orang mengasumsikan Mayangsari sebagai inspirasi nama untuk minuman dengan tampilan menarik dan segar sehingga selendang mayang ini diibaratkan dapat dinikmati bagi pandangan mata maupun rasa.
Hingga kini Es Selendang Mayang masih menjadi kuliner populer di tengah masyarakat meskipun sudah jarang peminatnya. Rasanya yang manis-gurih dan penampilannya yang menggugah selera, bisa dengan mudah cocok di lidah banyak orang.
Nah, itulah ulasan singkat mengenai Es Selendang Mayang khas Betawi. Meskipun kepopulerannya tidak seperti dulu lagi, kendati demikian kuliner ini akan tetap menjadi salah satu minuman yang menjadi ciri khas suku Betawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: