Ini Perbedaan Panu, Kadas, dan Kurap Yang Jarang Diketahui

Ini Perbedaan Panu, Kadas, dan Kurap Yang Jarang Diketahui

Ilustrasi tangan gatal-gatal terkena penyakit kulit-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Panu, kadas, dan kurap adalah penyakit kulit yang umum terjadi. 

Penyakit kulit tersebut biasanya menimbulkan gejala yang serupa, seperti muncul ruam dan gatal pada kulit yang terdampak. Lantas, apa saja perbedaan panu, kadas, dan kurap?

Sebetulnya, adakah perbedaan panu, kadas, dan kurap? Perlu diketahui bahwa kurap dan kadas adalah istilah yang digunakan orang awam untuk menyebut kondisi medis yang serupa, yaitu tinea corporis. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan antara kurap dan kadas sebagai penyakit kulit.

Namun, kurap atau kadas ini memiliki perbedaan dengan masalah kulit lainnya, yaitu panu. Lantas, apa saja perbedaan kadas atau kurap dan panu tersebut? Berikut penjelasan lengkapnya.

BACA JUGA:Bisa Dicoba, Ini Obat Kurap Alami yang Mudah Ditemukan

1. Dari Penyebabnya

Perbedaan panu dan kadas (kurap) yang pertama dapat dilihat dari penyebabnya. Pada dasarnya, panu dan kadas atau kurap sama-sama disebabkan oleh infeksi jamur. Namun, jenis jamur yang menyebabkan dua penyakit kulit ini berbeda.

Pityriasis vesicolor atau panu adalah kondisi yang disebabkan oleh infeksi jamur Malassezia furfur. Sebetulnya, jamur tersebut sering kali ditemukan pada permukaan kulit dan tidak berbahaya. Namun, pada kondisi tertentu, jamur Malassezia dapat tumbuh dengan cepat yang membuat munculnya panu.

Belum diketahui secara pasti apa kondisi yang menyebabkan jamur Malassezia tumbuh dengan cepat. Namun, terdapat dugaan bahwa kondisi tersebut dipicu oleh perubahan hormon, keringat berlebih, malnutrisi, hingga kulit yang terlalu berminyak.

BACA JUGA:Ada Tanda Hitam Bekas Kurap? Ini Cara Alami dan Aman Menghilangkannya

Di sisi lain, kurap atau kadas adalah kondisi medis akibat adanya infeksi jamur golongan dermatofita (jenis jamur yang memerlukan protein keratin dari kulit untuk berkembang biak), seperti Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum. Jamur tersebut dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita kurap, hewan peliharaan yang mengidap kurap, ataupun benda dan tanah yang telah terkontaminasi oleh jamur penyebab kurap.

Selain itu, terdapat faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami kurap, di antaranya adalah:

1. Tinggal di daerah beriklim panas dan lembap.

2. Sering menggunakan kamar mandi atau barang pribadi bersama-sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: