Pupuk Urea Menghilang

Pupuk Urea Menghilang

\"ilustrasiLEBONG SAKTI, BE - Memasuki musim tanam tahun 2013 ini, mulai terjadi kelangkaan pupuk terutama jenis pupuk urea. Kelangkaan ini terjadi di wilayah Kecamatan Lebong Sakti dan Kecamatan Bingin Kuning. Hilangnya pupuk urea ini dari pasaran diduga dilakukan oleh sepekulan.

Anggota DPRD Lebong Mahdi SSos mengaku telah mendengar langsung keluhan para petani dan melakukan pengecekatan ke toko-toko pupuk di wilayah tersebut, ternyata kelangkaan pupuk ini sudah terjadi.

Terkait permasalahan ini, ia meminta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Lebong untuk lebih memperketat pengawasan peredaran pupuk di wilayah Lebong.

\"Sejak pertengahan bulan Maret ini warga di Desa Pelabuhan Talang Leak dan desa-desa sekitarnya kesulitan mendapatkan pupuk, padahal padi mereka sudah ada yang berumur 10-15 hari. Anehnya pupuk bisa didapatkan dengan cara bayar panen. Pedagang mau memberikan pupuk dengan sistem 1 karung pupuk di bayar dengan padi 1 karung pada saat musim panen,\" ungkap Mahdi.

Dengan adanya hal demikian, tentunya kondisi ini akan mempengaruhi hasil panen petani. Untuk itu Mahdi meminta agar Dinas Pertanian dapat melakukan pengecekan ke distributor ataupun pengecer pupuk yang ada di wilayah tersebut. Jika kondisi ini tidak segera diatasi maka petani akan mengalami kerugian yang cukup besar.

\"Dugaan kita sekarang ini vada orang-orang tertentu yang mempermainkan pupuk, tujuan mereka agar petani terpaksa mengijon kepada mereka. Pupuk 1 karung ditukar padi 1 karung pada saat panen tentunya sangat memberatkan. Kalau hal ini tidak di awasi oleh dinas terkait maka petani kita lah yang akan menderita,\" kata Mahdi Sebelumnya, lanjut Mahdi, pihaknya telah mengatakan bahwa pihaknya sebelum memasuki musim tanam tahun 2013 sudah pernah mempertanyakan ketersediaan pupuk kepada dinas pertanian dan jawabanya pupuk untuk Lebong cukup.

\"Kata Dinas Pertanian, mereka sudah melakukan MoU dengan PT Pusri, tapi nyatanya pupuk sudah mulai menghilang. Kita mendesak agar Dinas Pertanian turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. Jangan-jangan pupuk sebenarnya ada tapi ada yang sepekulan yang bermain sehingga petani kesulitan mendapatkan pupuk,\" pungkas Mahdi.(777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: