Waspadai Terhadap 7 Suku Ini, Jangan Sampai Mendekat Jika Tak Mau Diserang
Suku-suku di dunia yang menolak dunia luar-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Zaman memang sudah semakin maju. Hanya saja terlepas dari dunia baru yang kita tinggali saat ini, beberapa suku aneh di seluruh dunia masih merangkul dan mempraktikkan budaya khas yang mereka percaya.
Banyak dari suku-suku ini menjalani kehidupan yang terpencil, mereka tidak tertarik pada bagian dunia yang lain, dan mungkin itulah yang mereka lakukan untuk menjaga tradisi lama mereka dari kepunahan.
Mereka tersembunyi di sudut-sudut bumi yang paling dalam dan paling terpencil. Alat berburu yang mereka gunakan, kebiasaan, pakaian, hingga tradisinya tetap akan mereka jaga meskipun sudah ketinggalan zaman.
Berikut beberapa suku paling aneh yang tersebar di dunia seperti dilansir dari laman idntimes. Sudah abad ke-21 tapi mereka tetap bersikeras untuk mengusir siapapun yang berusaha mengusik kebudayaan mereka!
BACA JUGA:Ini Tradisi Unik Suku Bayankole, Sebelum Menikah Harus Tidur dengan Bibi Mempelai Wanita
1. Sentinelese
Melansir Ootlah, suku Sentinelese menjadi salah satu dari sedikit orang yang belum terjamah dunia. Pasalnya, suku ini memang menolak segala bentuk kontak dengan dunia luar.
Suku Sentinelese dapat mempertahankan privasi kebudayaan mereka karena mereka memiliki pulau untuk diri mereka sendiri. Adapun tempat mereka tinggal yaitu di Pulau Sentinel Utara di Kepulauan Andaman di India.
Ketika beberapa orang mencoba menjalin kontak dengan suku Sentinelese, selalu berakhir dengan penyerangan. Ya, orang-orang Sentinelese menyerang segala kapal yang mendekat dengan panah dan tombak.
Kendati begitu, pemerintah India menganggap orang Sentinel sebagai orang yang berdaulat, dengan hak untuk menyerang atau bahkan membunuh. Aneh tapi harus tetap dijaga, berhubung mereka unik banget.
2. Kazakh
Alih-alih menggunakan kemampuan mereka, suku Kazakh justru mengandalkan burung elang untuk berburu rubah, marmut dan serigala lalu mengenakan bulu mangsa yang mereka tangkap, demikian dilaporkan oleh Redbull. Bahkan anak laki-laki berusia 13 tahun pun sudah harus bisa membawa elang emas yang berat tersebut sebagai ajang pembuktian diri.
Mereka termasuk ke dalam klasifikasi semi-nomaden yang telah bergerak di sekitar Pegunungan Altai sejak abad ke-19. Jumlah mereka sekarang sekitar 100 ribu orang, tetapi hanya ada sekitar 250 pemburu yang tersisa.
BACA JUGA:Sebelum Menikah, Suku Ini Mewajibkan Perempuan Berhubungan 20 Kali dengan Pria Berbeda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: