Pemilu: Membaca Nilai dan Kepentingan Masyarakat... (2)

Pemilu: Membaca Nilai dan Kepentingan Masyarakat... (2)

Dempo Xler--

Oleh: DEMPO XLER

Menyambung tulisan sebelumnya tentang keterlibatan akan nilai dan kepentingan masyarakat terhadap pemilu, memang diperlukan cara pandang dan pemberlakuan yang menyentuh atas keterlibatan masyarakat secara langsung. Terutama hal-hal yang berkenaan dengan kebutuhan langsung masyarakat sehingga dapat terlihat dan tersalurkan nilai dan kepentingannya selaku orang yang akan memberikan hak politiknya. 

Pemilu merupakan ranah utama dari pesta demokrasi setiap lima tahunan. Pemilu menjadi tempat menyalurkan kehendak politik seluruh masyarakat dari berbagai lapisan, golongan, kepentingan dan platform. Di dalam pemilu ruang partisipasi disahkan tanpa tekanan, batasan atau paksaan pihak manapun.

Arti penting diadakannya pemilu oleh negara melalui peraturan hukum yang baku, berlaku bagi masyarakat agar mendapatkan ruang politik yang luas untuk dapat memahami pergerakan kemajuan dan normalisasi politik yang berlaku terhadap bangsa dan negara. 

Kenapa negara meminta partisipasi dan terus menerus memberlakukan keterlibatan masyarakat dalam bidang politik ini, tidak lain agar tingkat kecerdasan politik masyarakat menjadi kunci kekuatan dalam mengontrol dan memperbaiki perilaku politik yang tidak benar dan menyimpang yang bisa dilakukan oleh siapa saja yang menggunakan politik sebagai senjata merebut kekuasaan dalam bentuk apapun. 

BACA JUGA:SPP Gratis Hingga Tunjangan Atlet Dibahas Dalam Reses Dempo Xler

Karena itulah, keterlibatan masyarakat dalam pemilu sebagai proses politik kebangsaan yang berlaku setiap lima tahun menjadi sangat penting.

Dari sini, masyarakat dapat menentukan dan memberikan nilai tersendiri terhadap proses politik yang berlaku. Apakah memberikan dampak kemajuan dan stabilitas bagi masyarakat atau tidak.

Di samping itu, masyarakat juga harus tahu bahwa politik itu, merupakan tatanan pemberlakuan strategis terhadap kehendak hidup masyarakat yang menarik, mendasar dan menyeluruh. Maka, jika terdapat kekeliruan dalam menggali, mengenali, memahami langkah, program, visi misi yang akan diberlakukan oleh calon baik partai atau non partai dalam perhelatan pemilu nantinya, ini akan menunjukkan lemahnya sebuah keterwakilan sekaligus kepemimpinan yang berlaku atas nama rakyat.

Selanjutnya, kepentingan masyarakat menjadi tidak terwakili. Contohnya, jika perwakilan masyarakat atau calon yang akan menjadi penyambung nurani rakyat tidak diketahui sepak terjangnya dan menyentuh pada apa yang menjadi kebutuhan di masyarakat secara umum, maka narasi peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajibannya dalam pemilu serta semangat dalam berpartisipasi untuk pemilu akan sangat berkurang. Bahasa dan gambaran yang keluar dari masyarakat hanya menunjukkan, "Seperti itu-itu saja perwakilan dalam pemilu ini."

Usaha maksimal bagi peserta pemilu khususnya masyarakat yang akan menjadi penentu dan pemegang kunci perbaikan politik dalam panggung yang menentukan arah perbaikan masyarakat ke depan serta untuk meminimalisir kurangnya harapan baik sebagaimana keterangan di atas, maka, masyarakat dan pelaku politik dalam memaksimalkan media pemilu mesti saling memberikan dan mendapatkan pencerahan kebutuhan nilai dan kepentingannya secara bersama dan saling menempatkan dasar kebutuhan itu melalui kontrak kerja yang saling meluruskan dan menguntungkan.

Masyarakat di ajarkan secara gamblang akan keterlibatan mereka dengan menyebarluaskan informasi tentang tokoh, program dan masa depan pelaku perwakilan tersebut terhadap kebutuhan mereka. 

Keterlibatan disini adalah merangkul secara langsung masyarakat dari berbagai golongan, seperti pemilih pemula, penyandang disabilitas, pemilih berkebutuhan khusus, kaum agamawan, komunitas-komunitas, kaum marjinal, relawan demokrasi, ormas dan OKP. Lebih luas adalah, orang-orang yang berhak mendapatkan ruang yang pasti akan kepentingan dan keterlibatan hak politik mereka di dalam pemilu. 

Berkenaan dengan keterlibatan masyarakat dalam pemilu, demi terbukanya nilai dan kepentingan yang dapat di percaya menjadi kekuatan bersama dalam mensukseskan pemilu dan meningkatkan kepercayaan keterwakilan nantinya, hendaknya masyarakat selalu dibuka akses informasi yang seluas-luasnya, di ajak bertatap muka dalam forum-forum perwakilan dengan bahan dan alat peraga yang mampu mensosialisasikan kehendak mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: