Ilmuwan Ciptakan Kembali Parfum Favorit Cleopatra, Seperti Apa Wanginya?

Ilmuwan Ciptakan Kembali Parfum Favorit Cleopatra, Seperti Apa Wanginya?

Sean Coughlin berusaha menciptakan parfum Mendesian, ramuan wewangian Cleopatra-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM - Peneliti peradaban kuno dan pertengahan dari Akademi Sains Ceko, Sean Coughlin berusaha membawa kembali wewangian masa lampau. Ia ingin menciptakan kembali parfum yang digunakan Cleopatra. Tak tanggung-tanggung, ia menggunakan resep yang tercatat dalam teks-teks Mesir kuno dan dari prasasti di tembok-tembok kuil.

Sean Coughlin berusaha menciptakan parfum Mendesian, ramuan wewangian Cleopatra yang dinamai sesuai kota asalnya, Mendes.

BACA JUGA:Iron Dome, Sistem Pertahanan Rudal Canggih Milik Israel

Ramuan ini sangat disukai Cleopatra karena popularitasnya yang luar biasa di antara lapisan kelas atas Mesir. Bahkan resepnya tertulis dalam bahasa Yunani dan Romawi kuno.

"Masalahnya sederhana. Biasanya, ketika Anda mengikuti resep, Anda tahu apa yang seharusnya Anda dapatkan. Saat Anda mereproduksi resep sejarah, Anda tidak punya target," kata Coughlin.

"Apa yang sebenarnya kami coba lakukan adalah menggunakan kimia organik untuk dapat memberi tahu kami sesuatu tentang prosesnya, karena menurut kami proses itulah yang sebenarnya menentukan kisaran aroma yang memungkinkan," tambahnya.

Teknik Khusus

Coughlin menjelaskan untuk membuat ramuan Mendesian, para pembuat parfum kuno memakai teknik khusus. Mereka memanaskan minyak selama 10 hari dan 10 malam sebelum mencampurnya dengan kayu seperti kayu manis dan kemenyan.

BACA JUGA:Hukum Sholat Memakai Parfum Beralkohol Menurut Ustadz Abdul Somad

"Itu misteri besar bagi kami. Jika Anda pernah membuat minyak selama 10 hari dia bau," ungkapnya.

Tapi setelah timnya memanaskan minyak dalam tube pengujian selama 12 hari, Coughlin menemukan bahwa teknik tersebut mempercepat proses alami minyak menjadi tengik, menghilangkan senyawa bau dan akhirnya membuat parfum bertahan lebih lama.

“Ada juga tahap, setelah memanaskan minyak, tetapi sebelum membuat parfum itu sendiri, di mana mereka menambahkan sedikit aromatik seperti akar, anggur, dan damar. Hipotesis kami adalah bahwa ini tidak hanya menutupi bau tak sedap (dengan menambahkan aroma yang menyenangkan), tetapi juga menyerap bau tak sedap dalam minyak," bebernya.

BACA JUGA:7 Fakta Menarik di Balik Aroma Parfum

Sehingga menurut Coughlin teknik tersebut sangat baik, ketimbang sebagian besar parfum masa kini yang menggunakan etanol, sejenis alkohol, sebagai bahan dasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: