Sianjur Mulamula: Cara Masyarakat Batak untuk Melacak Asal Usulnya

Sianjur Mulamula: Cara Masyarakat Batak untuk Melacak Asal Usulnya

Dalam tradisi lisan masyarakat batak terdapat tarombo (silsilah) yang diwariskan dari generasi ke generasi-Bengkulu Ekspress-Istimewa

BENGKULUEKSPRESS.COM - Masyarakat Batak mengembangakan sendiri pengetahuan tentang asal mula tanah yang didiami turun-temurun. Salah satunya dalam kisah Sianjur Mulamula yang memudahkan kompleksitas geologi Toba.

Dalam tradisi lisan tersebut terdapat tarombo (silsilah) yang diwariskan dari generasi ke generasi, permukiman pertama atau desa yang terorganisasi didirikan di lembah Sianjur Mulamula, kaki Gunung Pusuk Buhit, pantai barat daya Danau Toba.

BACA JUGA:Mengenal Sinamot, Mahar Kawinnya Orang Batak!

Lembah itu begitu subur dan cocok untuk menanam padi. Sedangkan jaraknya dengan danau yang hanya 4,5 km menjadi jaminan pasokan ikan. Karena alasan itulah mendorong leluhur orang Batak untuk membangun peradaban.

“Sianjur Mulamula di lereng Pusuk Buhit, menurut kepercayaan kami, merupakan tempat pertama diturunkannya orang Batak,” kata Alimantua, pemain gendang dalam upacara-upacara tradisional Batak.

Dipercaya ada seorang putri jelita dari kayangan bernama Deakparujar yang melarikan diri dari kayangan ke dunia tengah. Hal ini karena dirinya enggan dijodohkan dengan Raja Odopodap yang buruk rupa.

BACA JUGA:Jessica Mila Resmi Punya Marga Batak

Tetapi pada masa itu dunia bawah masih berupa lautan. Putri itu turun dari dunia atas menggunakan benang yang dipintalnya. Deakparujar memohon agar segumpal tanah dari Ompu Mulajadi Na Bolon (Sang Pencipta) sebagai tempat berpijak. “Permintaan itu dikabulkan,” tulis Ahmad Arif dan kawan-kawan dalam Ekspedisi Cincin Api Toba: Mengubah Dunia.

Dirinya kemudian menyusun tanah itu menjadi pulau yang terhampar di atas lautan. Kampung mula-mula ini lalu disebut Sianjar Mulamula. Tetapi Raja Odopodap akhirnya menyusul ke bumi dan menikahi Deakparujar.

BACA JUGA:Jika Peru Punya Ceviche, Batak Punya Naniura

Menurut Alimanuta, selain menjadi tempat asal mula manusia Batak. Pusuk Buhit juga memiliki posisi penting dalam hubungan antara dunia atas dan Bumi. Tempat ini, jelasnya menjadi semacam jembatan yang menghubungan dua dunia ini.

“Melalui Pusuk Buhit, Ompu Mulajadi Na Bolon dan segenap penghuni kahyangan turun mengunjungi keluarga Deakparujar,” paparnya.

Akrab dengan gempa

Alimantua mengungkapkan masyarakat Batak sudah sangat akrab dengan gempa. Gempa katanya, tak berhenti, dan akan terus terjadi. Danau Toba memang merupakan kawasan tektonik hiperaktif karena berada di zona tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. “Gempa memang sering terjadi di sini. Kami sudah biasa merasakannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: